Ibu Kota Jadi Pindah? Ini Hasil Rapat Bappenas dengan PUPR

Ibu Kota Jadi Pindah? Ini Hasil Rapat Bappenas dengan PUPR

Muhammad Idris - detikFinance
Selasa, 11 Jul 2017 16:48 WIB
Foto: (dok. subhan lokbuntar/Google Maps)
Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, siang tadi mendatangi kantor Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Jalan Taman Surapati, Jakarta. Kedatangannya tersebut terkait pembahasan lebih lenjut rencana pemindahan ibukota Jakarta.

Dalam pertemuannya selama kurang lebih dua jam dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, Basuki membahas perencanaan tata kota di calon ibu kota yang baru (urban planning). Sudah ada 3 lokasi yang mengerucut untuk diputuskan sebagai ibu kota negara yakni Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.

Studi lebih mendalam dilakukan Kementerian PUPR dan Bappenas dengan melihat pengalaman negara lain yang sukses memindahkan ibu kota negaranya seperti Amerika Serikat, Kazakhtan, Brasil, sampai Australia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kira-kira urban planning-nya belum sampai desainnya. Lagi studi literatur Washington DC, Astana, kayak apa Canberra, kayak apa Brasilia. Jadi lagi studi literaturnya," jelas Basuki ditemui usai rapat pemindahan ibu kota di kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (11/7/2017).

Namun demikian, sebelum dilakukan tahapan lebih jauh, pihaknya masih menunggu keputusan final dari Bappenas yang jadi koordinator persiapan pemindahan pusat negara yang anyar.

"Kemudian kita kira-kira kalau jadi pindah. Nah kalaunya itu nanti yang jawab Bappenas, baru kita detail desainkan (urban planning)," terang Basuki.

Menurut Basuki, untuk mempercepat realisasi pemindahan ibu kota, tahapan-tahapan tersebut bisa dilakukan bersamaan. Apalagi sudah 3 wilayah yang ditetapkan jadi calon pengganti DKI Jakarta.

"Kalau memang diputuskan yes pindah, ya mulai dengan lebih maju lagi. Ini kan baru urban planning-nya kayak apa kotanya, mudah-mudahan ini kita bisa sambil menunggu hasil kajian. Jadi ini berurutan. Kalau ya, baru kita detail desainkan," ujarnya.

Dia menuturkan, soal apakah keputusan final dan segala persiapan sudah selesai dilakukan di tahun 2018 mendatang, hal itu bisa saja dilakukan.

"Ya kira-kira begitu (2018)," pungkasnya.

[Gambas:Video 20detik]

(idr/ang)

Hide Ads