Mengintip Bisnis Dua Putra Jokowi, dari Katering Hingga Kaos

Mengintip Bisnis Dua Putra Jokowi, dari Katering Hingga Kaos

Hans Henricus BS Aron - detikFinance
Senin, 28 Agu 2017 13:07 WIB
Foto: Dok. Pribadi-Natalia Ayu
Jakarta - Buah tak jatuh jauh dari pohonnya. Peribahasa ini cocok disematkan ke Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.

Gibran dan Kaesang mengikuti jejak ayahnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi), menjadi pengusaha. Sebelum terjun ke dunia politik dan birokrat, Jokowi adalah pengusaha mebel sukses di Solo dan produknya sudah beredar hingga mancanegara.

Kini, giliran Gibran dan Kaesang yang menggeluti dunia bisnis. Gibran mengawali bisnis dengan mendirikan katering Chilli Pari di akhir 2010

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip dari situs chilliparicatering.com, Gibran memutuskan terjun ke dunia bisnis setelah lulus dari Management Development Institute of Singapore 2007. Namun, ia tak ingin membebani orang tuanya yang saat itu masih membiayai kedua adiknya kuliah.

Ia mencoba mengajukan kredit ke bank. Singkat cerita, pinjaman cair dan Gibran mulai merintis bisnis katering.

Bisnis katering Gibran awalnya tidak berjalan mulus. Penolakan datang dari konsumen lantaran belum percaya dengan kemampuan putra sulung Jokowi itu.

Seiring berjalannya waktu dan inovasi, katering Chilli Pari akhirnya dikenal dan kini menjadi one stop weddingn solution di Kota Solo. Setelah sukses di katering, Gibran merambah bisnis martabak. Di 2014 ia bekerja sama dengan Arif Setyobudi membesarkan Markobar, singkatan dari Martabak Kota Barat, yang sudah berdiri sejak 1996.

"Di 2014 mas Gibran masuk, Markobar mulai berinovasi produk dan bisa berkembang ke kota-kota lain di Indonesia," ujar Marketing Director Markobar, Kobar Nendrodewo kepada detikFinance, Senin (28/8/2017).

Saat ini Markobar sudah memiliki 29 cabang di 16 kota. Di antaranya Solo, Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Bandung. Kemudian, Surabaya, Malang, Palembang, Medan, Banjarmasin, Balikpapan, serta Manado, Makassar dan Bali.

Bahkan, Markobar akan buka cabang di Filipina.

"Tinggal buka 1 atau 2 bulan lagi. Kenapa pilih Filipina? Di ASEAN ini punya habit makan manis adalah Filipina," terang Kobar.

Kesuksesan Gibran sempat menyita perhatian Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Panjaitan. Ia bertemu Gibran saat buka puasa bersama dengan Presiden Jokowi.

Menurut Luhut, dalam acara itu dia sempat menawari Gibran memasok katering untuk proyek-proyek di sektor pertambangan dan pengolahan minyak lepas pantai. Namun, Gibran menolak tawaran tersebut.

Sang Javas

Selain Gibran, Kaesang Pangarep, juga terjun ke dunia bisnis. Putra kedua Jokowi ini bisnis clothing line bernama Sang Javas. Sang Javas diambil dari bahasa Sansekerta. Sang, kata yang dipakai di depan nama atau julukan, sedangkan Javas berarti cekatan atau cepat.

Produk Sang Javas berupa baju kaos yang bergambar kecebong dan dibanderol Rp 150.000 per potong. Kecebong di sini sebagai simbol metamorfosa, dari kecebong, menjadi berudu berkaki, kemudian menjadi katak, sebelum akhirnya menjadi katak dewasa.

"Untuk season pertama satu desain. Satu season ada 4 episode, nanti ada satu gambar yang menyatu. Desain pertama menceritakan aktivitas orang-orang di sosial media. Kita ceritakan pola berkomunikasi orang-orang di sosial media dalam kaos dengan karakter kecebong," terang Sehat Tri Handoyo, dari bagian distribusi dan penjualan Sang Javas.

Sehat menjelaskan, produksi pertama sang Javas mencapai 1.000 potong, dan penjualan sudah dimulai sejak 13 Agustus, dan sempat hadir dalam Car Free Day di Kota Solo, Minggu (27/8/2017). Untuk urusan penjualan, Sang Javas mengandalkan media sosial, mulai dari instagram Sang Javas, instagram milik Kaesang, Fanpage di Facebook, twitter, hingga whatsapp.

"Untuk pemesanan bisa lewat nomor whatsapp yang tertera di instagram Sang Javas," tutur Sehat.

Yang jelas, produk kaos besutan Kaesang laris manis. Pesanan pun mengalir dari Jakarta, Bogor, NTT, Lampung, Palembang, Medan. Bahkan, WNI yang bekerja di Hong Kong juga memesan.

"Total kaos yang sudah keluar (terjual) lebih dari 400 potong sejak penjualan dari 13 Agustus," tutur Sehat. (hns/dna)

Hide Ads