Hal itu disampaikan oleh Sri Mulyani dalam satu acara yang dihadiri oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Dia pun menantang para insinyur untuk melakukan inovasi di bidang teknologi yang mampu menyumbang pertumbuhan ekonomi.
Apalagi saat ini merupakan eranya generasi millenial yang sangat akrab dan haus akan perkembangan teknologi. Mereka kini menjadi market sehingga dibutuhkan penyesuaian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Sri Mulyani juga menghimbau agar tetap memikirkan pengembangan teknologi tidak hanya dalam jangka pendek tapi juga jangka menengah dan panjang. Sebab jika langkah pengembangan teknologinya salah maka investasi yang dikeluarkan akan percuma.
"Kalau kita investasi di suatu teknologi dan cepat berubah, bagaimana kita tidak terjebak dalam suatu cost yang begitu besar. Saya tidak tahu. Ini yang harusnya dibahas," imbuhnya.
Dia mencontohkan, seperti inovasi teknologi pada mesin industri yang mampu menekan biaya produksi. Akan tetapi jika ternyata produk yang difokuskan menghilang maka akan percuma.
Intinya, Sri Mulyani ingin agar para insinyur di Indonesia bisa memberikan kontribusi lebih besar lagi bagi perekonomian Indonesia.
"Saya menutupnya dengan mengembalikan lagi pertanyaan kepada bapak ibu. Saya tidak punya jawaban. Saya memberi tapi dalam waktu yang sama saya juga meminta pemikiran Anda semua," tegasnya. (mkj/mkj)