Rumusan APBN yang masih defisit pun dari tahun ke tahun disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).Defisitnya APBN terjadi karena penerimaan yang lebih rendah dibandingkan belanja negara.
Lalu siapa sosok yang pertama kali menyebut Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini sebagai ratu utang?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sri Mulyani: Saya Selalu Dituduh Ratu Utang |
Berdasarkan catatan detikFinance, yang dikutip Rabu (12/6/2019), sosok tersebut adalah Rizal Ramli. Mantan Menko Kemaritiman itu menyebut ratu utang melalui cuitannya di Twitter.
Cuitan tersebut muncul ketika pria yang dikenal sebagai raja kepret ini menanggapi informasi adanya penambahan jumlah utang pemerintah sebesar Rp 347 triliun di April 2019. Angka penambahan itu terhitung selama satu tahun atau dari April 2018.
Jika dibandingkan bulan sebelumnya, jumlah utang pemerintah turun Rp 38,6 triliun menjadi Rp 4.528,45 triliun dari Maret 2019 yang sebesar Rp 4.567,31 triliun.
Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman itu menyampaikan kritiknya lewat Twitternya, @RamliRizal. Dalam cuitannya, Rizal menyebut Menkeu Ratu Utang, dipuja-puja kreditur karena berikan bunga tertinggi se-ASEAN.
Berikut cuitannya:
(hek/ara)