Hal tersebut disampaikan anggota Komisi XI DPR Dradjad Wibowo ketika dihubungi detikFinance, Kamis (4/9/2008).
Argentina mengumumkan rencananya untuk melunasi utangnya ke kreditor internasional, Paris Club, senilai US$ 6,7 miliar. Argentina sebelumnya juga telah melunasi utang ke IMF, seiring membaiknya kondisi perekonomian negara Amerika Latin tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lalu uang pembayaran utang yang tidak jadi dibayarkan tersebut dipakai untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, hingga di atas 8% selama 2003-2007," ujarnya.
Dengan pertumbuhan yang tinggi tersebut, Argentina bisa mengakumulasikan dana untuk membayar Paris Club.
"Kalau dengan kebijakan ekonomi sekarang, boleh dikatakan mustahil Indonesia bisa ikuti Argentina," ujarnya.
Dana APBN yang terbatas akhirnya tersedot untuk membayar utang. "Akibatnya kita tidak bisa menggenjot pertumbuhan dan akumulasikan dana seperti Argentina," ujarnya.
Dirjen Pengelolaan Utang Depkeu Rahmat Waluyanto mengatakan pemerintah belum menambah utang baru sejak tahun 2003 dari negara kreditor yang sudah berdiri lebih dari 50 tahun itu.
"Tidak ada masalah dengan Paris Club debts. Tidak ada tambahan lagi dari Paris Club sejak 2003 dan sekarang tinggi membayar sesuai dengan waktu jatuh temponya yang bervariasi," ujarnya. (ddn/qom)