Â
"Perusahaan konstruksi tersebut nantinya akan diakuisisi oleh salah satu BUMN serupa yang sudah menjadi perusahaan terbuka," ujar Sekretaris Kementrian BUMN M Said Didu, setelah shalat Jumat di Gedung Garuda, Jakarta, Jumat (26/92008).
Â
Tapi Said enggan mengungkapkan identitas calon pembeli seluruh saham milik Yodya Karya tersebut. Kabar PT Wijaya Karya Tbk (Wika) sudah menyiapkan sejumlah dana guna mengambil alih perusahaan plat merah tersebut langsung dibantah oleh Said. "Ah berita darimana itu," ujarnya.
Â
Saat ini sudah dua BUMN kontruksi yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, WIKA dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI). Rencananya PT Pembangunan Perumahaan (PP) yang sudah memperoleh izin untuk melakukan penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) dari Komisi VI DPR beberapa waktu yang lalu.
Â
Saat ini proses pembahasan rencana divestasi Yodya Karya masih berada di antara pemerintah dan Komisi XI DPR. Tahun ini, perseroan menargetkan total produksi sebanyak Rp 56 miliar dengan laba bersih sebesar Rp 1,75 miliar. Sedangkan target kontrak diharapkan bisa mencapai Rp 74 miliar. (ang/ir)