Jika regulasi tersebut berakhir maka diperkirakan akan berakibat pada kurang lebih 70 perusahaan rekondisi alat berat bekas yang mengerjakan sekitar 20.000 orang lebih yang terancam pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Sulit sekali mempertahankan usaha kami mereparasi alat berat, inti usaha kami berdagang alat berat baru yang telah direkondisi," kata Ketua harian Asosiasi Perusahaan Rekondisi Alat Berat dan Truk Indonesia (Aparati) M. Noor Aman dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/12/2008).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah Depdag bertujuan melindungi industri alat berat dalam negeri. Depdag berencana merevisi Permendag No. 49/M-DAG/PER/12/2007 mengenai importasi barang modal bekas yang mengizinkan importir dan perusahaan rekondisi mengimpor alat berat bekas. Rencananya, revisi permendag rampung pada awal tahun depan.
Namun ia mengatakan rencana revisi kebijakan ini sebenarnya tidak tepat dalam melindungi industri domestik karena mayoritas alat berat bekas yang diimpor tidak diproduksi di dalam negeri.
Dikatakannya industri lokal hanya dapat memproduksi alat berat jenis eskavator kapasitas 10 sampai 20 ton. Sedangkan untuk mesin-mesin besar seperti dump truck kalangan distributor alat berat baru, masih mengimpor dari beberapa negara saja. "Biarkan pengguna akhir yang memilih mau beli lewat perusahaan atau mengimpor langsung," serunya.
Hingga kini anggota Aparati mencapai sekitar 20 perusahaan dengan jumlah pekerja rata-rata 200 orang per perusahaan, selebihnya terdapat sekitar 50 perusahaan yang bergerak di bidang rekondisi alat berat.
Ia menambahkan selain mengancam kelangsungan perusahaan rekondisi, dibatasinya akses impor alat berat bekas, juga akan mengancam pembangunan infrastruktur di sejumlah daerah.
"Kebanyakan proyek-proyek infrastruktur menggunakan alat berat bekas karena harganya rata-rata lebih murah 40-50% ketimbang baru," jelasnya.
Total permintaan alat berat bekas per tahunnya mencapai 5.000 unit. Sedangkan untuk alat berat baru, penjualan tahun ini sekitar 10.000 unit atau naik 43% dibanding 2007 yang hanya 7.000 unit. (hen/ir)