"Presiden dan Wakil PM, membahas dampak dari krisis finansial global ini," ujar juru bicara kepresidenan Dino Patti Djalal di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (22/12/2008).
"China diperkirakan meskipun ekonomi akan tetap tumbuh tinggi, tapi akan mengalami penurunan sekitar 10 persen. Karena itu kedua pemimpin menyatakan perlu ada kerjasama erat antara Indonesia dan China, seperti membuka pasar, jauhi sikap proteksi," imbuh Dino.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini disambut dengan baik, kita akan pilih secara selektif bagaimana memanfaatkan buyers kredit tersebut dalam bentuk proyek-proyek. Ini akan dikaji secara lebih mendalam," kata Dino.
Namun demikian, lanjut Dino, Presiden SBY akan menekankan, dalam skema ini dibutuhkan kerjasama yang saling menguntungkan antara perusahaan-perusahaan Indonesia dan perusahaan China yang terlibat dalam skema kerjasama ini.
Dalam kesempatan ini, China juga memberikan apresiasi dalam rangka pembangunan jembatan Suramadu di Surabaya yang merupakan simbol konkret dari kerjasama kedua negara. Menekankan pentingnya kerjasama dilanjutkan terutama dalam konteks krisis finansial global yang melanda dunia.
Kunjungan kehormatan wakil PM China ini juga dalam rangka membuka Indonesia China Energy Forum ke-III. Sejumlah MoU dan kesepakatan-kesepakatan di bidang energi ditandatangani. (anw/qom)