Tarif Listrik Mal Baru Lebih Mahal Sejak Akhir 2008

Tarif Listrik Mal Baru Lebih Mahal Sejak Akhir 2008

- detikFinance
Minggu, 11 Jan 2009 16:40 WIB
Jakarta - Para pengelola pusat perbelanjaan mengaku keberatan dengan penerapan tarif listrik yang lebih mahal bagi mal-mal yang baru didirikan. Tarif baru ini rupanya sudah berlaku sejak akhir tahun lalu.

Menurut Ketua Umum Asosia Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan, PLN mengenakan tarif sebesar Rp 1.380 per kwh bagi pusat perbelanjaan yang baru didirikan. Sementara pusat perbelanjaan yang sudah lama didirikan terkena tarif Rp 472 per kwh.

Bahkan pada beban puncak, PLN mengenakan tarif tambahan dari pukul 17.00 sampai 22.00 dengan besaran mencapai 3 kali lipat dari tarif sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kata mereka (PLN) masalah b to b, saya juga heran kenapa PLN menerapkan ini. Kalau kita keberatan, PLN tidak pasang instalansi khusus bagi mal baru, jadi kita mau nggak mau harus pasang," katanya  saat dihubungi detikFinance, Minggu (11/1/2009).

Stefanus juga mengaku tidak habis pikir mengapa tarif dasar listrik hingga kini belum mengalami penuruan meskipun harga BBM sudah turun sejak akhir tahun lalu. Bukannya ikut turun, tarif listrik untuk pusat perbelanjaan yang baru justru mengalami kenaikan sejak akhir tahun lalu.

"Kami minta kalau pun tidak ada penurunan TDL, paling tidak nggak usah ada diskriminasi tarif, harusnya dikenakan flat saja," pintanya.

Menurutnya, beban biaya listrik bagi pusat belanja sangat signifikan karena hampir setengah biaya operasional pengusaha pusat belanja dihabiskan untuk biaya listrik.

Mal Tunda Ekspansi Hingga 2010


Selain karena beban biaya listrik, krisis ekonomi juga membuat para pengelola pusat perbelanjaan menunda ekspansi usahanya. Sejumlah mal baru yang harusnya dibuka tahun ini pun terpaksa ditunda hingga 2010 karena menurunnya tingkat pemesanan pembukaan toko-toko di mal (tenant).

"Jumlahnya saya tidak tahu, tapi memang bagi mal yang baru mulai tahap perencanaan itu ditunda, kalau sudah jalan nggak ditunda," ungkapnya.

Dijelaskannya ada beberapa tenant yang berencana membuka pada tahun ini, justru melakukan penundaan hingga semester pertama tahun 2010 dengan berbagai pertimbangan termasuk alasan bisnis.

(hen/lih)

Hide Ads