Hal ini tidak terlepas melemahnya permintaan jenis sepatu non sport di negara-negara tujuan ekspor seperti Eropa, AS dan lain-lain.
"Dari yang diekspor 55% itu sepatu sport, sisanya 45% non sport, yang lebih terkenal di negara mereka, itu kemungkinan itu akan turun 10% sampai 20% karena krisis global," kata Ketua Umum Aprisindo Eddy Widjanarko saat ditemui di JCC, Jakarta, Kamis (12/2/2009).
Dikatakannya, dengan melemahnya pasa ekspor non sport menjadi peluang, untuk diserap mengisi pasar domestik. Selain itu pihaknya akan berupaya untuk mempertahankan pertumbuhan ekspor untuk sepatu olahraga.
Ia menambahkan para pemain sepatu bermerek untuk jenis sport seperti Reebok, Vila, Deadora, Nike, Adidas akan tetap mempertahankan pesanannya. Dengan nilai ekspor kelima merek itu sebesar US$ 1,1 miliar per tahunnya.
"Mereka tidak akan mengurangi order," ujar Eddy.
Ekspor sepatu tahun 2007 mencapai US$ 1,6 miliar dengan target ekspor tahun 2008 sebesar US$ 1,8 miliar. Eddy mengungkapkan, hingga November 2008 jumlah ekspor mencapai US$ 1,7 miliar.
(hen/qom)