Demikian laporan konsultan properti Cushman & Wakefield dalam publikasinya yang terakhir "Office Space Across the World 2009", yang dikutip detikFinance, Senin (2/3/2009).
Biaya perkantoran di Hong Kong pada tahun 2008 tersebut sebenarnya memang turun 4 persen. Namun penurunannya lebih besar dibandingkan yang terjadi di West End, London yang mencapai 23 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Walaupun harga sewa di Hong Kong jatuh, tetapi jatuhnya tidak separah di kota-kota besar lainnya seperti Tokyo dan London," ujar John Siu, General Manager Cushman & Wakefield Hong Kong.
Hal ini menurut Siu terutama disebabkan karena tingkat kekosongan yang rendah dari ruang perkantoran di Hong Kong. Banyak bank dan perusahaan finansial yang belum mencapai akhir masa sewa mereka sehingga mereka tidak mencari lokasi baru atau mengecilkan ruang kantor.
"Jumlah pasokan yang masuk ke pasar juga akan sangat terbatas pada masa jangka pendek ke depan. Namun demikian, ada sedikit ketidakyakinan bahwa harga sewa akan terus menurun di tahun 2009 ini. Setidaknya tidak akan secepat seperti sebelumnya," urainya.
"Office Space Across the World 2009" membandingkan biaya yang diperlukan untuk menempati ruang perkantoran di 202 lokasi penting di 57 negara seluruh dunia. Dari 202 lokasi ini, 58 % menunjukan adanya kenaikan harga sewa, 26 % menunjukan harga sewa yang stabil, dan 16% menunjukan harga sewa yang menurun.
Harga sewa ruang perkantoran rata-rata secara global naik 3%, jauh di bawah kenaikan harga sewa di tahun 2007 yang sebesar 14% dimana hal ini merupakan pertumbuhan terendah sejak tahun 2004.
Amerika Selatan merupakan daerah yang mengalami kenaikan rata-rata terbaik yaitu 12 % di tahun 2008. Eropa Barat merupakan daerah yang terburuk dengan kenaikan rata-rata hanya 1%.
Dampak dari krisis ekonomi global sangat terasa di semua tempat walaupun beberapa lokasi lebih bisa bertahan menghadapi turunnya permintaan ruang perkantoran. Ekspansi institusi-institusi finansial khususnya Pengelola Investasi Global, telah mempercepat kenaikan harga sewa ruang kantor di daerah paling prestisius di London, West End, dalam beberapa tahun belakangan ini. Namun sekarang daerah tersebut merasakan dampak maksimal dari situasi krisis finansial dan perbankan yang terjadi.
Kendati demikian, jatuhnya harga sewa dan melemahnya mata uang Inggris juga berarti akan menjadikan London sebagai lokasi berkantor yang lebih terjangkau bagi perusahaan-perusahaan asing.
Bagaimana dengan perkantoran di Indonesia?
Arief Rahardjo, head of Advisory Department, PT Cushman & Wakefield Indonesia, mengatakan, permintaan akan ruang perkantoran di CBD Jakarta selama tahun 2008 terus tumbuh dan meningkat tajam mencapai 311.860 m2, hampir 53% lebih tinggi dari yang dicapai tahun 2007, bahkan mencapai tingkat penyerapan tertinggi semenjak tahun 1997. Namun demikian, diperkirakan pada tahun 2009 permintaan akan turun secara signifikan, sekitar 50% dari total penyerapan tahun 2008.
Hal ini disebabkan karena sektor perbankan dan financial yang selama 3 tahun terakhir ini menjadi penggerak utama terkena dampak krisis global dan mulai meninjau kembali perluasan dan pembukaan cabang baru. Beberapa rencana pembangunan perkantoran di CBD juga mengalami penundaan dengan mengantisipasi turunnya tingkat permintaan tahun ini.
"Walaupun aktivitas pasar perkantoran di CBD Jakarta diperkirakan mengalami penurunan kinerja akibat krisis global ,seperti halnya yangg terjadi diberbagai tempat di dunia, namun dari segi harga sewa diperkirakan akan tetap stabil dan tidak akan mengalami penurunan yang tajam seperti halnya yang terjadi di beberapa kota lain di Asia," ujar Arief.
Ia menjelaskan, hal ini terjadi karena harga sewa rata-rata ruang perkantoran di CBD Jakarta relatif sangat rendah dibandingkan kota-kota lainnya. Selama tahun 2008, harga sewa gross di pasar perkantoran CBD Jakarta tumbuh hampir 12% dibandingkan harga sewa tahun 2007 menjadi Rp 144.000 per m2 per bulan. Perkantoran Grade-A sendiri mengalami kenaikan tertinggi sebesar 15% YoY menjadi Rp.193.500 per m2 per bulanโ, tambah Arief Rahardjo.
Berikut biaya perkantoran termahal di dunia dalam euro, per meter persegi, per tahun. (Tanda kurung adalah peringkat tahun 2007).
- Hong Kong, China (2) 1.743
- Tokyo, Japan (3) 1.649
- London, UK (1) 1.403
- Moscow, Russia (5) 1.276
- Dubai, UAE (8) 1.169
- Mumbai, India (4) 1.027
- Paris, France (6) 994
- Damascus, Syria (-) 975
- Singapura (7) 866
- Midtown, New York (10) 832.
(qom/lih)