Hal ini disampaikan Hal tersebut disampaikan Vice President Gas Domestik PT Pertamina (Persero) Wahyudin Akbar saat dihubungi, Jumat (27/3/2009).
"Itu semua sudah pasti diserap karena Pertamina memang sudah membayarnya," ucap Wahyudin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gudang-gudang penampungnya sudah dapat. Gudang-gudang tersebut berada di Jakarta dan Bandung," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Industri Tabung Baja (Asitab) Tjiptadi menyatakan tiga juta tabung elpiji 3 kilogram produksi dalam negeri tidak diserap PT Pertamina (Persero).
Tidak terserapnya produksi tersebut telah menyebabkan beberapa pabrik tabung elpiji 3 kilogram gulung tikar. Tjiptadi menjelaskan dalam tiga bulan terakhir pihaknya mengalami penyetopan pengiriman tabung elpiji 3 kg hingga empat kali.
"Tahun ini sudah empat kali kami mengalami stop pengiriman ke Pertamina. Jadi untuk pengiriman tanggal 8 Januari sampai 30 tidak bisa dikirim. Tanggal 17 hingga 25 Februari tidak bisa dikirim, kemudian tanggal 4 sampai 15 maret tidak bisa mengirim. Terus seharusnya bisa kirim lagi tanggal 19 Maret ternyata tidak,"paparnya.
Tjiptadi mengakui pihaknya tidak mengetahui apa alasan sebenarnya dari penghentian pengiriman tersebut. Penjelasan dari Pertamina maupun Depperin hingga kini masih simpang siur.
"Sekarang kita belum bisa mengirim ke Pertamina. Alasannya Departemen Perindustrian (Depperin) mengatakan infrastrukturnya kurang. Tapi Pak Faisal (Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina) bilang kompornya kurang. Yang mana yang benar saya tidak tahu," katanya.
Tidak terserapnya produksi tersebut, lanjut Tjiptadi, telah menyebabkan beberapa pabrik tabung elpiji 3 kilogram gulung tikar.
"Sampai sekarang produsen nahan produksi sampai semuanya terkirim.Akibatnya ada pabrik yang tutup dan ada juga yang memberhentikan 160 karyawannya," ungkapnya. (epi/lih)