Hal ini disampaikan oleh Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Departemen Perindustrian Fauzi Aziz disela-sela pameran produk makanan ringan IKM, di Gedung Depperin, Selasa (14/4/2009).
"Saya akan berjuang ke arah regulasi, untuk mencapai 25%. Karena saat ini masih di bawah 10%," jelasnya.
Usulan kebijakan ini menurutnya bagian kebijakan keberpihakan (affirmative policy), yang menurutnya akan susah mendorong IKM makanan tanpa menerapkan kebijakan tersebut.
"Tanpa affirmative policy, saya rasa susah, nanti kebijakan ini ditambahkan saja dalam ketentuan pasar moderen dan tradisional, apakah di keppres, permendag, perda. Sekarang sedang kita pelajari," ucapnya.
Namun kata dia kebijakan ini nantinya akan dibarengi dengan hasil produk IKM yang baik secara mutu maupun kemasan. Mengingat selama ini banyak produk makanan ringan yang berada di pasar moderen masih beredar produk impor dengan kualitas yang bersaing.
"Industri makanan sumber kekuatan ekonomi kita, perlu pengembangan packaging dan higienis. Minimal sudah mendapat produsen industri rumah tangga (PIRT) dari BPOM, atau setingkat dibawah MD," katanya.
Fauzi mengakui untuk bisa menembus pasar ritel moderen butuh perjuangan karena terkait dengan mutu, kemasan dan harga. Maklum produk-produk makanan minuman ringan seperti dari Thailand, Malaysia dan China sudah cukup kenceng beredar di pasar lokal.
"Kedepannya kita akan menempatkan industri makanan ini harus mengacu standar mutu, tanpa itu nggak mungkin," kilahnya.
Berburu Makanan Ringan di Depperin
Makanan ringan selalu menggiurkan bagi semua orang. Rasanya yang familiar dengan lidah dah harganya tercangkau, membuat makanan ringan menjadi sasaran sebagai ganjalan ringan.
Hari ini dari tanggal 14-17 April 2009, di Gedung Departemen Perindustrian digelar pameran produk makanan ringan produk industri kecil dan menengah (IKM). Ratusan jenis makanan ringan olahan berbagai rasa ditampilkan mulai dari asin, pedas, manis, gurih bisa anda temui.
Misalnya saja untuk produk keripik pisang, anda akan menemukan berbagaimacam rasa dengan jenis pisang beraneka ragam dengan kemasan yang variatif.
Bahkan bagi anda yang senang dengan produk manisan, di pameran ini anda bisa menikmati manisan terong rasa kurma, yang luar biasa rasanya. Makanan ringan cemilan lainnya seperti kerupuk-kerupuk dengan berbagai rasa ikan, daging bisa ditemukan.
"Pemeran ini dapat meraup penjualan Rp 500 juta pun sudah bagus," kata Fauzi Aziz.
Soal harga, produk yang ditampilkan cukup bersaing misalnya saja untuk kerupuk ikan dalam kemasan besar anda bisa membelinya dengan harga Rp 7.500 sampai Rp 10.000. Bagi Anda yang senang dengan makanan coklat berhias indah, Anda bisa membelinya dengan harga Rp 5.000 sampai Rp 15.000.
Fauzi mengatakan sektor IKM makanan ringan menjadi sektor yang penting, hingga akhir tahun 2008 saja setidaknya ada 18.064 unit usaha makanan ringan dengan nilai penjualan Rp 182 miliar, 57.438 orang tenaga kerja..
"Prospek makanan ringan cukup menjanjikan," tambah Fauzi.
(hen/lih)