Dari kampanye ini diharapkan bukan hanya mencintai produk Indonesia saja namun bisa menggunakannya sebagai produk yang patut dibanggakan.
"Kita serukan pada unit-unit usaha, perusahaan atau BUMN, bisa dimasukkan atau diselipkan kampanye ini," katanya dalam acara konferensi pers di JCC, Rabu (22/4/2009).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskannya masalah loyalitas bisa diwujudkan dengan berbagai ekspresi, misalnya di bidang ekonomi, dengan mengkampanyekan cinta Indonesia, yang tidak hanya direalisasikan dengan logo namun juga dalam perbuatan.
"Ibu Mari bilang, ini bukan proteksi tetapi loyalitas terhadap produk atau brand kita," ucapnya.
Dikatakannya kesempatan kampanye atau mensosialisakan Aku Cinta 100% Indonesia bisa dimanfaatkan dengan aktivitas belanja Kementerian dan Lembaga, misalnya dengan menyelipkannya di setiap iklan layanan masyarakat yang dilakukan kementerian dan lembaga.
"Di semua negara, akhirnya belanja APBN untuk memicu produk dalam negerinya. Belanja barang kita Rp 80 triliun sampai Rp 90 triliun dan barang modal Rp 200 triliun," imbuhnya.
Hal yang senada pun disampaikan oleh Mendag Mari Elka Pangestu, bahwa kesuksesan kampanye Aku Cinta 100% Indonesia perlu dukungan semua pihak.
"Gerakan ini kalau hanya pemerintah tentu tidak berkesinambungan perlu peran serta lapisan masyarakat dari berbagai pihak," seru Mari.
(hen/lih)











































