Bambang Rachmadi: McDonald's Tidak Fair

Bambang Rachmadi: McDonald's Tidak Fair

- detikFinance
Kamis, 04 Jun 2009 16:26 WIB
Jakarta - McDonald's (McD) resmi menjual lisensi atau hak pengelolaan restoran McD di Indonesia ke Grup Sosro. Pengusaha Bambang Rachmadi pun menilai aksi McD ini tidak fair.

Bambang yang juga pemilik saham di perusahaan patungan dengan McDonald’s Corporation di PT Bina Nusa Rama (PTBNR) pun kembali menjelaskan duduk permasalahannya dengan waralaba restoran cepat saji asal AS itu.

Baginya, pokok permasalahan sebenarnya terjadi bukan pada status kepemilikan dari ke-13 restoran McD yang dioperasikan oleh Bambang (untuk selanjutnya disebut McD Bambang). 

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inti permasalahan ini, bagi Bambang, adalah tidak dilibatkannya Bambang selaku pemegang saham PTBNR dalam seluruh keputusan penting perusahaan, termasuk penjualan 97 restoran yang semula dimiliki PTBNR ke PT Rekso Nasional Food (untuk selanjutnya disebut McD Sosro).

Pengalihan hak waralaba yang dilakukan dengan alasan menyehatkan perusahaan ini dinilai bukan tindakan yang bijaksana untuk menyehatkan perusahaan.

"Secara de jure hak-hak saya sebagai pemegang saham sudah di-buldozer dan secara de facto PTBNR sudah hanya tinggal pepesan minus saja," ujar Bambang Rachmadi dalam keterangan tertulisnya yang dikutip detikFinance, Kamis (4/6/2009).

Bambang menegaskan, McD sebagai pemilik merek yang beroperasi di ratusan negara seharusnya mempunyai kemampuan manajemen untuk menghasilkan keuntungan dalam usahanya. Sehingga Bambang menilai McD amat naif jika pengalihan McD di Indonesia ini dilakukan karena alasan mengalami kerugian dan hutang yang nilainya triliunan.

Bambang pun menguak bahwa selama menjalankan perusahaan patungan mereka, McD dinilai tidak fair dalam pengelolaan bisnisnya. Sebagai pemegang saham mayoritas, McD dinilai menguasai dan mencengkram seluruh aspek pengelolaan perusahaan dan tidak memegang prinsip 'win-win solution' dalam menjalankan praktek bisnis yang sehat seharusnya dijunjung tinggi.

"Selama 14 tahun PTBNR berdiri, saya tidak pernah menerima keuntungan satu sen pun sejak beroperasinya joint venture McD di Indonesia, sementara pada waktu yang sama McD sudah mengeruk keuntungan puluhan juta dolar.  Akan tetapi pada prinsipnya saya terbuka untuk melakukan langkah-langkah penyelesaian melalui cara kekeluargaan," tambah Bambang Rachmadi.
(lih/qom)

Hide Ads