"Kenaikannya sekitar 20-30 persen," jelas Direktur Utama PLN, Fahmi Mochtar usai menghadiri rapat dengar pendapat dengan komisi VII DPR, Di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (9/9/2009).
Fahmi menjelaskan, pihaknya saat ini tengah menyiapkan empat skenario kenaikan TDL yang akan diusulkannya kepada pemerintah. Skenario kenaikan TDL tersebut berdasarkan golongan pelanggan listrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fahmi mengatakan, pada tahun depan, pihaknya juga akan memperluas pemberlakuan tarif nonsubsidi pada pelanggan dengan daya 6.600 VA. Untuk diketahui, saat ini tarif nonsubsidi pelanggan 6.600 VA ke atas sekitar Rp1.380 per kwh, sedang tarif subsidi hanya sekitar Rp 600 per kWh.
"Kemarin, kalau pemakaian lebih dari 80 persen pemakaian rata-rata nasional, pelanggan diatas 6600 VA dikenakan tarif keekonomian. Untuk tahun depan, direvisi pemakaian yang lebih besar dari 50 persen pemakaian rata-rata nasional dikenakan tarif keekonomian," urainya.
Fahmi menjelaskan, kenaikan TDL tersebut dilakukan untuk menutupi usulan subsidi tahun depan dari PLN yang dipangkas oleh Panitia anggaran DPR.
"Tahun 2010, kami usulkan sekitar Rp50 triliun, namun hanya disetujui Rp35,3 triliun. Sisanya, sekitar Rp15 triliun ditutupi dari penyesuaian tarif," paparnya
Fahmi menambahkan, selisih tersebut akan digunakan sebagai komponen penyesuaian tarif. "Kemudian nilai itu harus di-adjust ke pelanggan-pelanggan kategori tarif yang mana," tegasnya.
(epi/qom)