Namun sisi lain pihak Carrefour mengaku bisnisnya selama ini tidak berjalan mulus seperti yang disangkakan oleh banyak pihak yaitu dianggap sebagai raksasa ritel di Tanah Air yang selalu untung terus.
Faktanya pihak Carrefour mengklaim selama menjalankan bisnisnya di Indonesia banyak outlet Carrefour di beberapa tempat cenderung merugi (11 outlet) bahkan ada beberapa lokasi yang sampai tutup (4 outlet).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Outlet kita 30 Alfa, Carrefour 45 buah, lokasinya di Jawa, Sumatera, Bali, dan Sulawesi," katanya di Hotel Le Meredien Jakarta, Rabu (4/11/2009).
Sementara Pengecara Carrefour Ignatius Andy mengatakan berdasarkan laporan yang ada setidak ada 4 outlet Carrefour hingga saat ini telah ditutup yaitu Carrefour di Mollis Bandung, Pluit Mega Mall, Ratu Plaza, Braga City Bandung.
"Ada yang tutup karena teraniaya (Carrefour Pluit Mega Mall)," ketusnya.
Bahkan beberapa outlet Carrefour justru mengalami kerugian yakni sebanyak 11 outlet diantaranya di ITC Surabaya, Kalimas, Bekasi Square, Kiara Condong Bandung, Sukajadi Bandung, Cikarang, Daan Mogot, Rungkut Surabya, Madiun, Cakung dan Ciputat.
"Jangan lihat Carrefour pasang plang besar-besar dan sering iklan, lalu sudah pasti untung, nggak juga," kilah Ignatius.
Sebelumnya pihak KPPU berdasarkan bukti-bukti proses pemeriksaan menyatakan bahwa Carrefour telah memiliki pangsa pasar 57,99% pada tahun 2008 pasca akuisisi Carrefour terhadap Alfa, yang sebelumnya pada tahun 2007 hanya sebesar 46,3% untuk pasar upstream.
Dalam pasal 17 ayat 2 UU No 5 Tahun 1999 menyatakan pelaku usaha dianggap melakukan penguasaan antara lain apabila memiliki pangsa pasar lebih dari 50% dan pasal 25 ayat 2 posisi dominan dapat dinyatakan jika memiliki pangsa pasar sama atau lebih dari 50%.
Berdasarkan data KPPU pangsa pasar untuk upstream di sektor hipermarket dan supermarket tahun 2008 di Indonesia, yaitu posisi pertama Carrefour Indonesia menempati 57,99%, Matahari 18,58%, Hero 13,03%, Ramayana 8,61%, Lion Superindo 1,51% dan Yogya 0,29%.
(hen/qom)