Salah satu pedagang beras PD Dian Jaya bernama Rusdi Syah menjelaskan kualitas beras yang dijual Bulog masuk kategori IR 3 golongan C seharga Rp 5.300 per kg, sedangkan konsumen atau masyarakat umum justru lebih banyak memilih beras kualitas IR 3 golongan A dengan harga Rp 6.000 per kg.
"Selama 3 hari ini Bulog taruh, nggak laku tuh, karena kualitas berasnya nggak masuk," kata Rusdi saat ditemui di sela-sela acara kunjungan Menteri BUMN, Mendag, Mentan, dan Dirut Bulog di Pasar Cipinang, Jakarta, Kamis (21/1/2010).
Selain itu kata dia, Bulog hanya memberikan batas pembelian maksimum 3 karung, padahal sebagai pedagangan skala besar seharusnya yang dibutuhkan setiap pembelian minimal hingga 5 ton atau paling tidak 100 karung ukuran 50 kg.
"Kita inikan sebagai pedagang grosir bukan pedagang kecil," katanya.
Sedangkan pedagang beras lainnya, Nellys mengatakan agar pemerintah memberikan kepastian dalam pengaturan penjualan beras eks Bulog. Mengingat biasanya para pedagang akan melakukan percampuran (oplos) beras dengan beras kualitas yang lebih baik untuk memberikan pilihan harga bagi konsumen.
Selain itu, kepastian dibolehkan pencampuran beras juga akan memberikan rasa aman kepada pedagang beras. Kasus beberapa tahun lalu, para pedagang sempat trauma ditangkap polisi karena diduga melakukan pengoplosan beras.
Hal yang sama disampaikan oleh Dirut PT Food Station Cipinang Sjamsul Hilataha yang mengatakan pihaknya medesak agar Bulog menambah pasokan OP beras dari 18 ton per hari menjadi 1.000 ton per hari dan beras-beras tersebut dibolehkan untuk diperdagangkan antar pulau.
"Pak Gubernur DKI sudah meminta kepada Mendag, agar permintaan tersebut terpenuhi yaitu jumlah 1.000 ton beras (OP) per hari, bisa dijual antar pulau dan boleh dicampur berasnya," katanya.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Subagyo mengatakan mengenai proses pencampuran atau pengoplosan beras,boleh dilakukan asalkan sesuai dengan ketentuan UU No.8 tahun 1999 mengenai Perlindungan Konsumen.
"Beras dioplos dilarang jika tidak memberitahukan kepada konsumen," katanya.
Sementara mengenai keinginan tambahan beras OP dari Bulog, pihak Bulog telah menyiapkan setidaknya maksimal 100.000 ton untuk beras OP yang dijual langsung di pasar-pasar beras.
(hen/dnl)