Direktur Utama PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) Fatchur Rochman mengatakan pihaknya paling tidak akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mencoba tol tersebut sampai diresmikan dengan tarif cuma-cuma. Menurutnya jika jadwal peresmian mundur dari tanggal 22 Fabruari 2010, maka lama uji coba akan diperpanjang kembali.
"Biar masyarakat mencoba dahulu secara gratis, mungkin hanya 3 hari, kalau itu diresmikan tanggal 22 Februari," kata Fatchur dalam acara konferensi pers di lokasi JORR W1, Kembangan, Jakarta, Minggu (14/2/2010).
Menurutnya, sesuai dengan standar pengoperasian resmi jalan tol, biasanya satu hari sebelum diresmikan maka penggunaan jalan tol dihentikan. Sehingga jika diresmikan tanggal 22 Februari maka batas uji coba pemakaian tol secara gratis dihentikan 21 Februari.
Tol sepanjang 8,5 Km ini setidaknya menghubungkan Kebon Jeruk-Kembangan-Rawa Buaya Cengkareng-Penjaringan. Dimana tol ini bisa dimanfaatkan bagi pengendara dari arah Tomang-Bandara dan sebaliknya, Tangerang-Tanjung Priok dan sebaliknya. Pengoperasian jalan tol ini akan memakai sistem terbuka yaitu tarif berlaku jauh atau dekat dikenakan tarif yang sama.
Fatchur mengatakan soal tarif yang akan diberlakukan akan sangat tergantung dengan keputusan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Namun jika mengacu pada tarif tol untuk JORR lainnya yang sudah berlaku saat ini, tarifnya ditetapkan yaitu Rp 7.000.
"Insya Allah sama dengan tarif JORR yang lain," kata Fatchur.
Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan tol (BPJTP Nurdin Manurung saat dikonfirmasi, sayangnya tidak mengangkat telepon genggamnya maupun menjawab pesan singkat (SMS).
Seperti diketahui pembangunan proyek tol W1 kurang lebih menelan dana Rp 2,3 triliun. Pendanaan ini merupakan sindikasi perbankan yang di pimpin oleh Bank Mandiri termasuk Bank DKI, Bank Panin dan Bukopin.
Kepemilikan saham JLB dipegang oleh Bangun PT Tjipta Sarana sebanyak 52%, Bosowa Group 25% dan PT Jasa Marga 23%. Konsesi pengoperasian jalan tol Kebon Jeruk-Penjaringan berlangsung hingga 35 tahun.