Konsumsi Batubara PLN Capai 95,3 Juta Ton di 2014

Jakarta - PT PLN (Persero) memperkirakan konsumsi batubara pada tahun 2014 mencapai 95,3 juta ton atau naik 133,57% dibandingkan konsumsi batubara pada tahun ini sekitar 40,8 juta ton.

"Pada tahun 2014, kebutuhan batubara untuk kelistrikan baik untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PLN dan swasta (Independent Power Producer/IPP) sebesar 95,3 juta ton," ungkap Direktur Energi Primer PLN, Nur Pamudji saat dihubungi detikFinance, Rabu (2/6/2010).

Menurut Nur Pamudji, peningkatan konsumsi batubara tersebut disebabkan banyaknya PLTU yang mulai beroperasi selama kurun waktu tersebut.

"Memang kebutuhannya segitu, kan banyak pembangkit baru," ungkapnya. Berdasarkan data PLN yang dikutip detikFinance menyebutkan, sejumlah PLTU baru di Pulau Jawa dengan total kapasitas 11.725 MW akan mulai beroperasi sepanjang tahun 2010-2014.

Sementara dalam periode yang sama, untuk pulau Sumatera akan ada tambahan pasokan dari PLTU baru sebesar 2.916 MW, Kalimantan 914 MW dan Sulawesi sebesar 822 MW.

Adapun pembangkit-pembangkit di Pulau Jawa yang akan beroperasi pada tahun 2010 yaitu PLTU Suralaya (625 MW), PLTU Indramayu (900 MW), PLTU Rembang (630 MW), dan PLTU Paiton 7 (660 MW). Sementara pada tahun 2011, pembangkit lain yang akan beroperasi adalah PLTU Lontar (945 MW), PLTU Pelabuhan Ratu (1.050 MW), PLTU Pacitan (630 MW), dan PLTU Cirebon (660 MW).

Pembangkit-pembangkit lain akan menyusul pengoperasiannya pada tahun 2012 yaitu PLTU Paiton 3 (815 MW), PLTU Tanjungjati B 3-4 (1.320 MW) dan PLTU Celukan Bawang (130 MW).  Diikuti oleh PLTU Tanjung Awar-awar (700 MW), PLTU Adipala (660 MW) dan PLTU Central Jawa (2.000 MW).

Sementara PLTU di Sumatera yang akan beroperasi pada kurun waktu 2010-2014 yaitu PLTU Meulaboh (200 MW), PLTU Pangkalan Susu (440 MW), PLTU Tarahan (200 MW), PLTU Simpang Belimbing 227 (MW), PLTU Pesisir Sumbar (224 MW), PLTU Riau (2x100 MW), PLTU Pangkalan Susu (2x200 MW), PLTU Banjasari (200 MW), PLTU South Sumatera 2 (225 MW), PLTU mulut tambang Sumsel unit 1 (300 MW) dan PLTU mulut tambang Riau unit 1 (300 MW).

Adapun pembangkit-pembangkit baru di Kalimantan yang akan beroperasi dalam lima tahun ke depan yaitu PLTU Asam-asam (130 MW), PLTU Pangkalan Bun (14 MW),PLTU New Kaltim (50 MW), PLTU Pulang Pisau (120 MW), PLTU Muara Jawa (200 MW), PLTU New Kalsel (2x100 MW), dan PLTU New Kaltim (2x100 MW).

Sedangkan pembangkit berbahan bakar batubara yang akan beroperasi di Sulawesiyaitu PLTU North Sulawesi 2 (50 MW), PLTU Gorontalo (50 MW), PLTU Molotabu (20 MW), PLTU North Sulawesi 1 (2x25MW), PLTU Gorontalo (12 MW), PLTU Kotamobagu I (40 MW), PLTU Barru (100 MW), PLTU South Sulawesi 1 (2x100 MW), PLTU Talakar (2x100 MW), PLTU Talakar 2 (1x100 MW).

(epi/ang)