Revitalisasi Industri Dapat Jatah Rp 274,8 Miliar di 2010

Revitalisasi Industri Dapat Jatah Rp 274,8 Miliar di 2010

- detikFinance
Selasa, 08 Jun 2010 09:34 WIB
Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sedikitnya menyiapkan alokasi anggaran untuk dana revitalisasi industri sebesar Rp 274,8 miliar pada tahun 2011. Alokasi sebesar itu diberikan pada program revitalisasi industri yang menjadi prioritas nasional.

Revitalisasi Industri yang menjadi prioritas nasional antaralain:
Β 
1. Revitalisasi industri pupuk dengan alokasi anggaran Rp 232,8 miliar mencakup fasilitas pembangunan pabrik Rp 17,8 miliar, subsidi bunga untuk pembangunan pabrik Rp 210 miliar dan pemetaan potensi bahan baku pupuk organik Rp5 miliar.

2. Revitalisasi industri gula Rp 2 miliar, yang dialokosikan untuk restrukturisasi permesinan 3 pabrik gula.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

3. Pengembangan kluster industri berbasis pertanian oleochemical dalam bentuk fasilitas pengembangan kawasan industri berbasis kelapa sawit Rp 13,5 miliar.

4. Pengembangan klaster industri berbasis migas dan kondensat, meliputi alokasi Rp 5 miliar untuk klaster industri migas dan petrokimia, pengamanan bahan baku Rp 1 miliar, subsidi bunga Rp 1 miliar, insentif pengembangan klaster sektor petrokimia Rp 1 miliar, pembangunan center of execellence klaster industri petrokimia Rp 10 miliar.

5. Fasilitas pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) dengan total alokasi Rp 8,5 miliar.

"Untuk revitalisasi industri lainnya sedang dihitung anggarannya, untuk tahun 2011 akan ada alokasinya," kata Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun, di Jakarta, Selasa (8/6/2010)

Beberapa sektor industri yang belum final rencana alokasi anggarannya yang masuk dalam prioritas bidang perekonomian antaralain untuk revitalisasi industri material dasar logam, revitalisasi industri kimia hilir seperti pembangunan semen Papua (1 packing plant), revitalisasi industri garam.

Selain itu ada revitalisasi industri tekstil dan aneka, pengembangan klaster industri pengolahan kelapa, kakao dan guka, pengembangan klaster industri karet, furniture dan kertas, pengembangan industri bahan bakar nabati dan revitalisasi industri hasil laut dan lain-lain.


(hen/qom)

Hide Ads