"Bisa saja standby loan US$ 250 juta itu diambil, misalkan BBM PSO itu keluar dari volume pasti akan kita pakai," jelas Direktur Keuangan Pertamina, M Afdal Bahaudin di sela kegiatan sosialisasi penggunaan elpiji 3 Kg di Jalan Petamburan 1, Jakarta, Jumat (30/7/2010).
Menurut Afdal, berdasarkan perhitungan Pertamina, jika pemerintah tidak membuat kebijakan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi, maka penggunaan BBM jenis tersebut akan mencapai 40,1 juta KL atau di atas kuota dalam APBN-P 2010 yang dipatok di level 36,5 juta KL.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Afdal mengakui, perseroan memang masih memiliki standby loan sebesar US$ 250 juta dari 18 perbankan dalam dan luar negeri yang pada 31 Juli 2009 lalu mengucurkan pinjaman sebesar Rp 3 triliun dan US$ 400 juta.
"Kalau terms and condition dengan sindikasi tersebut sama maka kita akan pakai. Daripada harus shoping atau mencari lagi,"tegasnya.
Namun, lanjut dia, pengambilan pinjaman itu baru dilakukan jika memang konsumsi BBM bersubsidi melebihi kuota.
(epi/qom)