Demikian disampaikan Dekan FEUI Firmanzah dalam sambutan pembukaan di Hotel Borobudur, Senin (9/8/2010).
"Program ini mulai didiskusikan sejak 2009, idenya muncul karena konsentrasi kami sama-sama menarik, bagaimana mempertahankan aspek ekonomi yang juga menjadi pertahanan Republik ini," ujarnya
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Firman meyebutkan latar belakang adanya program studi ini adalah Indonesia memang membutuhkan sinergi antar lembaga untuk bekerjasama agar kredibilitas dan kemampuan daya saing ini semakin baik. Karena banyak institusi yang percaya bahwa Indonesia adalah negara yang besar.
"Ini untuk mempertahankna NKRI sehingga struktur ancaman yang membahayakan sendi-sendi negara bisa dinetralisir, menyiapkan langkah-langkah antisipasi. Negara ini akan kuat jika semakin banyak pihak lembaga yang membangunnya," ujarnya.
Seperti diketahui, kata Firmansyah, bahwa saat ini kekuatan dunia terus berkembang. Indonesia tidak lagi dihadapkan pada era ketertutupan ekonomi. Dalam masa globalisasi dan persaingan ditingkat regional, pemerintah dan semua pihak perlu mengoptimalisasi aset negara ini.
"Harusnya kita bisa lebih baik lagi, tapi sekarang antara GDP dan pendapatan perkapita ada gap," harapnya.
Dengan GDP yang besar, ujar Firman, belanja militer akan besar juga sehingga bisa meningkatkan pertahanan negara. Oleh karena itu, dengan adanya program studi ini dapat menciptakan analis, konseptor yang membangun ketahanan masyarakat.
"Sekarang ini, senjata tidak hanya berbentuk tank, senapan, tapi lebih invisible lagi. Informasi bisa menjadi senjata. Pertahanan yang baik bisa memperkuat sistem imunitas negara ini. Kalau punya cadangan yang besar, GDP besar, rakyat makmur, belanja militer tinggi, belanja ini bisa meningkatkan pertahanan yang tinggi. Kita bisa mencegah pencurian ikan laut, meningkatkan industri hulu dan hilir, masyarakat yang makmur akan lebih terintegrasi, yang tidak merasakan ketidakadilan mudah diprovokasi," urainya.
Peluncuran program ini diresmikan hari ini di Hotel Borobudur oleh Plt Rektor Unhan Mayjen TNI Doktor Syarifuddin Tippe. Hadir dalam peresmian ini Guru besar FE UI Irzan Tandjung, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Firmanzah, dan Anggota Komisi XI Arif Budimanta.
(nia/qom)