Batu bara tersebut akan menggantikan komitmen pasokan batu bara yang tidak dapat dipenuhi oleh para produsen sebelum yang akan memasok ke pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dalam proyek 10.000 Megawatt tahap I.
Menurut Direktur Energi Primer PLN, Nur Pamudji, berdasarkan hasil due diligence pada April lalu ke lapangan, ditemukan tujuh tambang yang tidak kunjung dikembangkan sehingga tidak dapat memenuhi komitmennya untuk memasok 16 juta ton batu bara dari 30 juta ton batu bara yang dibutuhkan dalam proyek 10.000 MW tahap I.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada perusahaan yang sulit akses jalan dari tambang ke pelabuhan karena lewat jalan provinsi sehingga butuh underpass. Tapi yang paling banyak kasus sengketa tanah. Jadi kami pikir itu butuh waktu untuk penyelesaian," ungkapnya di Kantor Pusat PLN, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Rabu (1/9/2010).
Untuk mengatasi kekurangan itu, PLN telah melaksanakan lelang 6 juta ton batu bara untuk 5 tahun yang akan diumumkan dalam waktu dekat.
Selain itu, PLN juga telah mendapatkan komitmen dari ketujuh PKP2B pengganti tadi. Rencananya ketujuh pemasok baru ini akan memasok batubara ke proyek 10.000 MW mulai tahun depan dengan lama kontrak 20 tahun.
"Kami akan segera proses kontrak antara PLN dan tujuh PKP2B itu. Dengan demikian kebutuhan pasokan batubara mulai Januari tahun 2011 akan tercukupi hingga 20 tahun mendatang," paparnya.
Sementara pada tahun ini, PLN juga telah membeli 700 ribu ton batu bara dari spot market untuk memenuhi kebutuhan batubara PLTU-PLTU yang sebentar lagi beroperasi seperti PLTU Labuan, PLTU Indramayu, PLTU Rembang dan PLTU Suralaya VIII.
Selain itu, PLN akan mendapat tambahan pasokan sebanyak 900 ribu ton dari PKP2B mulai September sampai Desember tahun ini.
"Kalau tidak ada cuaca ekstrim, tidak hambat produksi batubara maka pasokan akan mencukupi," paparnya.
Salah satu PKP2B yang akan memasok ke PLN adalah PT Bukit Asam. BUMN tambang pelat merah itu telah berkomitmen memasok 9 juta ton batu bara ke PLN. Mulai September, PTBA akan memasok sebanyak 50 ribu ton per tahun , pasokannya akan akan naik bertahap sampai 800 ribu ton per bulan mulai 2011.
"Komitmen ini akan kami atur ke PLTU mana saja jumlah pasti akan dibuat dalam kontrak,"tambahnya.
Sementara itu, kepada tujuh pemasok lama yang tidak dapat memenuhi komitmennya, Nur Pamudji belum bisa memastikan tindakan apa yang akan diberikan kepada mereka.
"Kami bicarakan terpisah, yang penting pasokan aman. Ada klausul-klausul anga tur bagaimana treatment terhadap pemasok yang tidak penuhi janjinya. Ada solusi yang tertulis dalam kontrak," tambahnya.
(epi/dro)











































