Masuk Yunani, Produk dari Serat Pohon Pisang Menarik Perhatian

TIF 2010

Masuk Yunani, Produk dari Serat Pohon Pisang Menarik Perhatian

- detikFinance
Selasa, 14 Sep 2010 16:30 WIB
Thessaloniki - Kalangan bisnis Indonesia kembali berpartisipasi pada Thessaloniki International Fair (TIF) ke-75 di Thessaloniki, sebuah pameran dagang terbesar di Yunani, yang akan berlangsung selama sepekan dari 11 sampai 19/9/2010.

Pameran ini dibuka secara resmi oleh Perdana Menteri Yunani George Papandreou dan dihadiri oleh seluruh menteri kabinet, anggota parlemen, pimpinan berbagai partai politik, para Duta Besar negara asing dan kalangan bisnis pada Sabtu (11/9/2010).

Para pebisnis Indonesia terdiri dari perusahaan Usaha Kecil Menengah (UKM) Dati Handicraft, Shaniqua Bamboo, Batik Chic (Jakarta), UD Puspa Mega (Bali), Daun Agel (Madura), Rudjito Glass & Craft (Jawa Tengah).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menempati anjungan Indonesia seluas 36 meter persegi, perusahaan UKM tersebut mempromosikan berbagai produk masing-masing khas Indonesia seperti kerajinan tangan, perabotan dari bambu, perhiasan perak, batik dan aksesoris, cermin dan kerajinan dari bahan kaca.

"Partisipasi Indonesia pada pameran ini dikoordinir oleh BKPM bekerjasama dengan KBRI Athena," tutur Pelaksana Fungsi Ekonomi Widya Sinedu kepada detikfinance hari ini, Selasa (14/9/2010).

Di samping promosi produk-produk dari beberapa daerah, BKPM juga membidik sasaran lebih besar berupa peluang usaha dan investasi di Indonesia melalui kontak bisnis, presentasi video, display serta penyebaran brosur dan buku-buku kepada pengunjung selama pameran.

Selain itu KBRI Athena bekerjasama dengan Konsul Kehormatan RI di Thessaloniki, Dimitri Ramouglo, menampilkan produk kejutan yang menyedot perhatian besar, yakni perabotan dari serat pisang. Sementara Darma Wanita KBRI Athena juga menampilkan berbagai cenderamata, pakaian dan selendang batik, yang ternyata sangat diminati pengunjung.

Tanggapan

Menurut Widya, keikutsertaan Indonesia pada pameran TIF 2010 mendapat tanggapan sangat positif dengan ramainya pengunjung memadati stan yang didekorasi dengan suasana Indonesia.

Para pengunjung terlihat berebut membeli produk Indonesia terutama perhiasan perak, yang motif dan coraknya sesuai dengan selera warga setempat. "Diharapkan upaya-upaya promosi perdagangan dan investasi tersebut dapat meningkatkan minat pebisnis dan investor Yunani ke Indonesia," ujar Widya.

Menurut Widya, KBRI Athena memanfaatkan TIF 2010 tersebut dengan menyebarluaskan informasi mengenai peluang investasi di Indonesia, kegiatan the 25th Trade Expo Indonesia yang akan diadakan di Jakarta (13-17/10/2010), serta Tourism Indonesia Mart & Expo di Lombok (12-15/10/2010).

Wakil Kepala BKPM Yusโ€™an dan Deputi Bidang Promosi Darmawan Djayusman yang hadir di lokasi menilai bahwa pameran ini sangat penting bagi ajang promosi perdagangan dan upaya BKPM dalam menarik investasi pengusaha Eropa ke Indonesia.

Sementara Dubes RI untuk Yunani Ahmad Rusdi juga menyambut gembira atas partisipasi Indonesia yang diprakarsai oleh BKPM dan berharap upaya bersama ini dapat menggiring para investor Yunani dan asing lainnya untuk menanamkan modalnya ke Indonesia.

"Upaya ini dapat memperluas peluang bisnis pengusaha Indonesia, mengingat peserta pada TIF 2010 ini bukan saja dari Yunani, namun juga pengusaha negara-negara besar lainnya," terang Rusdi.

Rusdi juga mengharapkan agar keenam UKM dari Indonesia melalui TIF 2010 ini dapat memperluas kontak business to business dan jaringan, terutama dengan pengusaha Yunani.

Terbesar

TIF merupakan pameran dagang tahunan terbesar di Yunani yang menampilkan berbagai jenis produk termasuk real estate, bahan bangunan dan konstruksi, energi, perabotan dan kerajinan tangan, taman dan peralatannya, otomotif, fashion, makanan dan minuman, perbankan dan sektor lainnya.

Ditunjang area seluas 180.000m2 dan letak geografis sebagai salah satu pintu masuk ke kawasan Balkan, TIF menjadi pameran internasional yang diminati di kawasan Eropa.

Hal ini nampak melalui tingginya partisipasi yang mencapai 1075 perusahaan dari 50 negara termasuk USA, Republik Rakyat Cina, Korea Selatan, Jepang, Inggris, Perancis, Jerman, India, Austria, Singapura dan Swiss serta beberapa pengusaha dari Indonesia.

Untuk tahun ini, Hongaria menjadi honour country dengan menempati paviliun seluas 1000 meter persegi dan melakukan promosi terpadu Trade, Tourism and Investment.

PM Papandreou dalam pidato pembukaan menyampaikan program prioritas pemerintah partai berkuasa PASOK untuk 2011 di berbagai bidang, situasi ekonomi dan keuangan serta perkembangan upaya reformasi dan pemulihan yang sedang ditempuh pemerintah.

PM Papandreou juga menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada peserta dari berbagai negara yang tetap berpartisipasi pada TIF tahun ini, meskipun Yunani sedang diliputi krisis ekonomi.

Pameran dagang yang telah digelar sejak 1926 ini menyedot pengunjung rata-rata 300.000 orang per tahun. Meskipun Yunani masih merasakan dampak krisis ekonomi, pengunjung pameran tetap membludak. Mengutip panitia penyelenggara, diperkirakan pengunjung akan mencapai ribuan pada hari biasa, sementara pada akhir pekan mencapai ratusan ribu.

(es/es)

Hide Ads