TPPI Menang Tender BBM PLN

TPPI Menang Tender BBM PLN

- detikFinance
Selasa, 05 Okt 2010 13:56 WIB
Jakarta - PT PLN (Persero) menetapkan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) sebagai salah satu pemenang tender pengadaan solar 1,25 juta kiloliter per tahun yang diadakan perseroan.

“Ya seperti yang dikhawatirkan. Pertamina menang banyak, TPPI menang sedikit. Tapi saya lupa angkanya,” ujar Direktur Utama PLN Dahlan Iskan di Kantor Pusat PLN, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Selasa (5/10/2010).

Menurut dia, dipilihnya TPPI sebagai salah satu pemenang tender tersebut karena TPPI memberikan penawaran yang terbaik kepada perseroan. Selain itu, lanjut dia, berdasarkan hasil due diligent menunjukkan spesifikasi BBM yang dimiliki  TPPI sudah sesuai dan berkomitmen mampu memasok BBM sesuai dengan kontraknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

”Tujuannya adalah penghematan. Lagipula sudah di-due diligent dari pihak profesional spesifikasi BBM-nya sudah sesuai,” tambahnya.

Sebelumnya, Direktur Energi Primer PLN  Nur Pamudji menyatakan jika TPPI yang memenangkan tender, maka bisa memberikan penghematan hingga Rp 450 miliar. TPPI diketahui telah menawarkan harga BBM sekitar 103% dari harga patokan di Singapura (mid oil Platt's of Singapore/MOPS). Apalagi spesifikasi solar TPPI lebih rendah dari syarat yang ditetapkan.

PLN juga tidak mempermasalahkan utang TPPI. "Utang-piutang adalah hal biasa. Paling penting bisa memasok dengan baik," katanya.

Keikutsertaan TPPI dalam tender tersebut juga menuai kritik dari sejumlah pihak. Salah satunya dari Anggota Komisi VII DPR Achmad Rilyadi. Menurut dia, tidak masuk akal jika PLN memilih PT TPPI dibandingkan Pertamina sebagai pemenang tender tersebut.

"Tidak masuk akal kalau PLN malah memprioritaskan TPPI (PT Trans Pacific Petrochemical Indotama) dibandingkan Pertamina. Kalau Pertamina memperoleh keuntungan dari penjualan BBM-nya ke PLN, maka keuntungan tersebut akan masuk sebagai dividen," tuturnya.

Apalagi, menurut Rilyadi, saat ini PLN masih mempunyai beban utang pembelian BBM dari Pertamina hingga triliunan rupiah. Sementara kalau PLN membeli BBM dari TPPI, maka PLN musti membayar dengan tunai.

"Tidak fair kalau PLN yang masih berutang ke Pertamina, sementara di sisi lain, mesti membayar tunai ke TPPI," kata Rilyadi.

Seperti diketahui, PLN telah mengadakan tender pengadaan solar buat memenuhi kebutuhan lima pembangkit. Volume solar yang dibutuhkan sebanyak 1,25 juta kiloliter per tahun selama empat tahun atau totalnya lima juta kiloliter.

Berdasarkan dokumen tender, Pertamina diketahui menjadi penawar terendah untuk lokasi pembangkit di PLTGU Muara Tawar, Bekasi dan PLTGU Grati, Gresik. Sedang, PT Shell Indonesia menawar harga terendah di PLTGU Tambak Lorok, Semarang, PLTGU Belawan, Medan, dan PLTGU Muara Karang, Jakarta Utara.

Selanjutnya, PLN memberikan kesempatan hak 'right to match' (RTM) kepada produsen dalam negeri. Hak RTM adalah hak menjadi pemenang tender menyamakan harga dengan penawar terendah.

Pertamina diberikan RTM untuk PLTGU Muara Karang, dan TPPI untuk Tambak Lorok dan Belawan.
(epi/ang)

Hide Ads