Transaksi diperoleh dari kunjungan ke Trade Expo Indonesia (TEI) 2010 di Kemayoran dan ke beberapa perusahaan Indonesia lainnya di luar TEI, mencakup produk-produk mebel kantor, pintu kayu, mebel jati, mahoni, dan pelepah pisang, serta aki mobil, sabun, plasticware dan handicraft.
"Hasil transaksi sebagian besar diperoleh di luar TEI, terutama untuk produk mebel dan pintu kayu," tutur Sekretaris III Pensosbud Ali Andhika Wardana kepada detikfinance, Senin (1/11/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada para pengusaha Mesir itu KBRI Kairo menyediakan tenaga penerjemah untuk memperlancar komunikasi dan mempercepat proses transaksi. Selain itu mereka juga mendapat fasilitasi pengaturan akomodasi dan transportasi selama di Jakarta.
"Itu dimaksudkan untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan dan kelancaran kegiatan sebagaimana pada tahun sebelumnya," ujar Ali.
Menurut Ali, para pengusaha Mesir itu secara umum menyampaikan kepuasannya atas segala fasilitasi, tidak hanya selama kegiatan di TEI, tetapi juga dalam kunjungan langsung ke berbagai perusahaan yang memproduksi produk-produk yang mereka inginkan.
"Hal ini hanya dapat dilakukan dengan jaringan sangat baik yang dimiliki Atdag Kairo dengan berbagai pengusaha di Indonesia," papar Ali.
Selain memfasilitasi para pengusaha Mesir yang datang ke Indonesia, Atdag Kairo juga membantu para pengusaha Indonesia yang ingin melakukan ekspor ke Mesir, termasuk memberikan presentasi dan arahan-arahan mengenai produk-produk mereka agar dapat dijual di pasar Mesir.
Saat ini Mesir tercatat menjadi salah satu pasar non-tradisional terbesar bagi Indonesia. Pada 2008 saja angka perdagangan RI-Mesir telah melebihi angka US$1 miliar, dengan lebih dari 80% surplus untuk Indonesia. (es/es)