PT Pertamina (Persero) mengirimkan somasi kepada PT Freeport terkait kekalahan perusahaan tersebut dalam tender tertutup untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) perusahaan asal Amerika Serikat tersebut. Pertamina dianggap sudah tidak kompetitif oleh Freeport.
Demikian hal tersebut disampaikan oleh M. Harun, VP Corporate Communication Pertamina di kantornya, Jakarta, Jumat (19/11/2010).
"Kita merasa enggak dikasih kesempatan, oleh karena itu kawan-kawan dari BBM langsung protes ke sana," jelas Harun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, yang menjadi titik tolak Pertamina untuk protes terhadap Freeport adalah ketika BUMN migas tersebut dianggap tidak kompetetitif secara komersial.
"Ini adalah sesuatu yang tidak fair, makanya kami menuding mereka. Ya kita sendiri kan sudah terbukti dengan bisa memasok kebutuhan bagi Newmont, didukung dengan kualitas dan pasokan yang kompeten dari kami," tegas Harun.
Sejauh ini Pertamina sudah mengirim surat komplain sebanyak satu kali tertanggal 1 Agustus 2010. Akan tetapi, hingga kini belum ada tanggapan dari Freeport mengenai somasi tersebut.
Kemudian, Harun menambahkan, alasan Pertamina mengirim somasi tersebut karena dianggapnya Pertamina sebagai perusahaan yang tidak mampu memiliki daya kompetitif. Selain itu, tender tersebut dianggap tidak memiliki periode acuan MOPS dan hal tersebut tidak dimungkinkan untuk dilakukan perbandingan secara fair.
"Tender besar seperti itu tidak memiliki proses aanwijing, akibatnya hal tersebut secara langsung memberikan keuntungan sepihak kepada existing customer yang memiliki pengetahuan lebih mendalam terkait operasional Freeport," tambah Harun.
(ang/ang)











































