Misalnya saja gerai ToniJack's di Pusat Perbelajaan Sarinah Jl. Thamrin Jakarta Pusat, kini telah berubah wajah karena sedang direnovasi. Berdasarkan penelusuran detikFinance, gerai ToniJack's di Sarinah akan kembali menjadi gerai McDonald's atau kembali ke kondisi sebelumnya.
"Sudah dua minggu, lagi proses renovasi, ini buat McDonald's lagi, dulunya kan ToniJack's. Mau dibuat dua lantai keatas," kata salah satu pekerja bangunan gerai eks Tonijack's di Sarinah yang ditemui detikFinance, Rabu (24/11/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Direktur Utama PT Sarinah Jimmy M. Rifai Gani, pihaknya sebagai pengelola bangunan Sarinah mengakui kini sedang ada proses renovasi gerai McDonald's di lokasi yang sebelumnya ada gerai Tonijack's.
"McD (McDonald's) sedang lakukan renovasi. Insya Allah Februari (2011) sudah mulai operasional," jelas Gani saat dikonfirmasi Rabu malam.
Namun Gani belum tahu persis berapa lama pihak McDonald's akan menempati lokasi pertokoan Sarinah Thamrin.
"Saya lupa kontrak berapa lama, tapi minimal 5 tahun," katanya.
Diberitakan sebelumnya sebanyak 10 gerai Tonijack's sudah tutup. Sementara 3 gerai ToniJack's lainnya yang masih beroperasi di antaranya di Bandara Soekarno Hatta, Kelapa Gading, dan Surabaya.
Kemarin, Sedikitnya 209 mantan karyawan restoran siap saji ToniJack's yang menjadi anggota Serikat Pekerja (SP) berdemo di depan markas Polda Metro Jaya. Mereka menuntut agar pimpinan perusahaan ToniJack's membayar tunjangan Jamsostek.
ToniJack's didirikan oleh pengusaha Bambang Rachmadi setelah berkonflik dengan McDonald's. Bambang pernah mengelola restoran McDonald's bersama McDonald's Corp melalui PT Bina Nusa Rama (BNR). Kepemilikan PT Rezeki Murni (PT RM) milik Bambang di BNR hanya 10% sementara sisanya dikuasai International Development Services (IDS) yang berafiliasi dengan McD Corp. BNR mengelola 97 gerai McDonald's di Indonesia.
Selain lewat BNR, Bambang melalui PT Ramako Gerbang Mas juga mengelola 13 gerai McDonald's di Indonesia sejak tahun 1991.
Konflik pun mencuat kala BNR tiba-tiba mengumumkan penjualan seluruh asetnya, yaitu 97 gerai restoran ke anak usaha Grup Sosro, yaitu PT Rekso Nasional Food. Bambang mengaku tidak pernah menyetujui penjualan aset itu ke Grup Sosro.
Konflik dengan McDonald's ini terjadi tak lama berselang setelah Bank IFI miliknya dilikuidasi oleh pemerintah akibat kekurangan modal. Sementara BNR yang telah dijual asetnya kini masih menyisakan utang sebesar US$ 150 juta atau Rp 1,5 triliun.
Bambang pun mengajukan gugatan kepada McDonald's Corp senilai US$ 105 juta atas kerugian material dan imaterial berkaitan dengan penjualan 97 aset itu. Pada awal Oktober 2009, Bambang memutuskan untuk menyulap 13 gerai McD yang dimilikinya menjadi ToniJack's.
(hen/qom)