Ekonomi RI Bisa Kena Dampak Perang Korea

Ekonomi RI Bisa Kena Dampak Perang Korea

- detikFinance
Jumat, 26 Nov 2010 13:28 WIB
Bandung - Memanasnya konflik di Semenanjung Korea antara Korea Utara dan Korea Selatan jika terus berlanjut bisa berdampak pada perekonomian Indonesia. Hal ini dikarenakan Korea merupakan sala satu penyumbang surplus perdagangan terbesar Indonesia.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan Korea Selatan saat ini merupakan negara penyumbang surplus neraca perdagangan terbesar kedua setelah Amerika Serikat.

"Korea Selatan merupakan negera nomor dua pemberi surplus perdagangan ke Indonesia, jika perangnya berkelanjutan dengan eskalasi semakin tinggi tentu saja berdampak ke perekonomian mereka. Nah, ujung-ujungnya ya ekspor kita bisa terganggu," ungkap Rusman disela acara MoU dengan Bank Indonesia di Kantor Bank Indonesia, Bandung, Jumat (26/11/2010).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korea Selatan, lanjut Rusman selama ini tercatat sebagai mitra Indonesia yang paling menguntungkan. Oleh karena itu Rusman mengharapkan apa yang terjadi di Korea segera diselesaikan.

"Kita perlu waspada, kita harapkan Korea bisa selesai dan tidak akan menganggu kita," jelasnya.

Seperti diketahui, pada Selasa (23/11/2010) lalu Korea Utara menyulut provokasi dengan menembakkan artilerinya ke Pulau Yeonpyeong. Pada sekitar pukul 15.00 waktu Korea, atau 13.00 WIB, Korut tiba-tiba menembakkan artileri ke arah Pulau Yeonpyeong. Tidak lama kemudian, saksi mata melihat bangunan-bangunan di pulau itu terkena serangan bombardir.

Api kemudian langsung membara. Saksi mata mengatakan 60-70 rumah di Yeonpyeong kebakaran akibat serangan artileri.

Sekitar 10 menit kemudian, Korsel langsung membalas serangan artileri. Kedua pihak saling balas bombardir. Sementara saksi mata mengatakan warga Yeonpyeong dievakuasi ke dalam bungker.
(dru/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads