RI Belum Net Importir Minyak

RI Belum Net Importir Minyak

- detikFinance
Jumat, 28 Mei 2004 13:29 WIB
Jakarta - Indonesia saat ini belum bisa dikategorikan sebagai net importir minyak karena pada tahun 2003, ekspor minyak Indonesia masih mencapai 470 ribu barel per hari (bpd) atau surplus 110 ribu bpd dibandingkan impor minyak mentah tahun yang sama sebesar 360 ribu bpd.Hal ini disampaikan Direktur Eksplorasi dan Produksi Ditjen Migas DESDM Novian Thaib di kantornya, Jumat (28/5/2004)."Kalaupun saat ini Indonesia mengalami msalah produksi minyak, hal itu diyakini hanya bersifat sementara dan bisa segera didongkrak dengan penerapan berbagai teknologi yang dilakukan pemerintah," tegas Novian.Menurut Novian, untuk melihat posisi net importir satu negara harus dilihat sepanjang tahun dan tidak bisa dilihat bulan per bulan. "Jadi Indonesia belum bisa dikatakan net importir minyak karena berdasarkan catatan April, Indonesia berhasil memproduksi 1.114.700 barel minyak," tegas Novian. Angka itu terdiri dari minyak mentah sebesar 978.060 barel minyak dan kondensat 136.650 barel. Sementara rata-rata produksi minyak dan kondensat para triwulan I 2004 mencapai 1.072.000 barel. "Kita telah melakukan berbagai upaya agar penurunan produksi tidak terlalu tajam, misalnya dengan menerapkan teknologi untuk mengatrol produksi minyak. Tapi yang harus diingat penurunan produksi satu lapangan mkinyak sangat wajar karena bersifat alamiah," tukasnya.Sementara Wakil Kepala BP Migas Kardaya Warnika mengakui, produksi minyak Indonesia saat ini meleset dari target sebelumnya. Hal itu dipicu oleh sejumlah hal yang bersifat non teknis seperti yang terjadi di Cepu dan juga lapangan Sukowati di Jatim. "Harusnya Sukowati dan Cepu bisa menambah prooduksi kita sesuai target. Tapi ternyata masih ada masalah non teknis," tegasnya.Pemerintah, lanjut Kardaya, akan berupaya semaksimal mungkin untuk terus mengembangkan lapangan migas melalui eksplorasi agar penurunan tersebut bisa diantisipasi. Pihaknya optimis tahun 2004 ini Indonesia akan mendapatkan tambahan produksi minyak 100 ribu bpd dari sejumlah lapangan seperti Sukowati, KE 40, SNSB dll. Dan pada tahun 2005 penambahan akan mencapai 190 ribu bpd. (qom/)

Hide Ads