Hal ini disampaikan oleh Ketua Asosiasi Permebelan Indonesia Ambar Tjahyono di acara IFFINA 2011, Jumat (11/3/2011).
"Furnitur Indonesia itu sudah dimulai sejak Ken Arok belum sunat," seloroh Ambar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun pintu bergaya Majapahit ini tidak untuk dijual apalagi diekspor ke luar negri. Pintu-pintu tersebut hanya ditunjukkan kepada para pengunjung yang kebanyakan adalah orang asing.
"Ini cuma untuk membuktikan kalo kita punya kultur," ucap Ambar.
Dikatakan Ambar, pintu-pintu tersebut adalah warisan nenek moyang dari 3-4 generasi yang lalu. Furnitur itu diambil dari daerah pedalaman.
(hen/hen)