Hal ini disampaikan oleh Dekan Fakultas Ekonomi FEUI Firmanzah ketika ditemui di Kampus FEUI, Depok, Kamis (17/3/2011).
"Kalau macet begini terus, (Jakarta) tak cocok jadi ibukota. Karena ibukota harusnya lebih fleksibel. Ibukota itu harus jadi pusat yang terintegrasi. Atau bisa meniru Maroko dengan dua ibukota, yaitu di Rabat dan Casablanca," tutur Firmanzah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Profesor muda ini mengatakan, Jakarta perlu dibenahi dengan segera, proses pembangunan harus diatur sehingga tidak menimbulkan kesemrawutan.
"Busway juga perlu diatur, karena supirnya suka seenaknya dan seringkali menimbulkan kecelakaan," katanya.
"Jadi harus ada transportasi umum tambahan di Jakarta seperti subway (kereta bawah tanah) atau jalan layang," tukas Firmanzah.
(dnl/qom)