Paiton Bangun Pembangkit Listrik Senilai US$ 580 Juta

Paiton Bangun Pembangkit Listrik Senilai US$ 580 Juta

- detikFinance
Senin, 07 Jun 2004 16:25 WIB
Jakarta - Paiton Energy akan mengembangkan satu unit tambahan pembangkit listrik yang berkapasitas 800 Mega Watt (MW) di Probolinggo, Jawa Timur. Ekspansi Paiton I tersebut akan dilaksanakan dengan perkiraan biaya konstruksi sebesar 580 juta dolar AS.Untuk ekspansi tersebut, Paiton mengusulkan tarif yang berlaku sebesar 4,79 sen dolar AS/Kwh, atau lebih rendah dibandingkan tarif sebelumnya yang telah direstrukturisasi sebesar 4,93 sen dolar AS/Kwh. Pembangunan unit tambahan pembangkit listrik ini akan dilakukan pada tahun 2005 dan diperkirakan selesai pada 2008."Kami mengharapkan Paiton dan PLN akan mencapai kata sepakat paling lambat 30 Juni 2004 untuk tarif ekspansi ini," kata Presdir Paiton Energy Ronald P. Landry di Hotel Dharmawangsa, Jl. Dharmawangsa, Jakarta, Senin, (7/6/2004).Saat ini, kata Ronald, Paiton telah memiliki sejumlah pembangkit listrik di Probolinggo berkapasitas 1.230 MW dengan menggunakan tarif yang telah direstrukturisasi.Menurut Ronald, ekspansi tersebut merupakan salah satu syarat dari restrukturisasi perjanjian jual beli daya, di mana pemerintah meminta Paiton untuk memasang kapasitas pembangkit tambahan di kompleks Paiton dengan tarif yang lebih rendah dari tarif sebelumnya.Saat ini, Paiton dimiliki oleh Edison Mission sebesar 44 persen, Mitsui sebesar 37 persen, General Electric sebesar 14 persen dan pemegang saham dalam negeri sebesar 5 persen.Diakui Ronald, pemilik saham terbesar Paiton, Edison Mission berencana menjual kepemilikan sahamnya di Paiton. "Banyak investor yang berminat melakukan ekspansi di Paiton. Jadi ini akan memberikan modal baru bagi investasi ketenagalistrikan di Indonesia. Kami optimis ini tidak akan memberikan dampak apapun bagi rencana pengembangan kami," ungkapnya.Saat ini, lanjut dia, sudah ada beberapa investor yang menyatakan minatnya membeli saham Edison, diantaranya investor asal Malaysia, Amerika dan Eropa. Siapa pembeli yang disetujui akan diputuskan pada Juni ini. (mi/)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads