Direktur Utama PT Sarinah Jimmy M. Rifai Gani mengatakan saat ini perseroan tengah fokus mengembangkan perdagangan kakao olahan, singkong dan minyak atsiri (bahan baku minyak wangi). Negara-negara tujuan ekspor antara lain negara Timur Tengah, China, dan Eropa.
"Mei tahun ini kita ekspor bukan dalam bentuk biji kakao, olahan, ekspor perdana 1.000 ton yang kita harapkan. Mei kita tandatangani ekspor cassava, minyak atsiri digenjot juga. Kalau kakao ke Eropa, cassava ke China, minyak atsiri ke Timteng atau Eropa," kata Jimmy saat ditemui di Senayan City, Selasa (12/4/2011)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Petani kakao ribuan, kalau bicara petani kakao kecil kalau ditotal 5.000 hektar baru satu komoditas, kalau cassava 20.000 hektar," katanya.
Menurutnya selama ini perseroan mendapat suplai kakao dari Sulawesi Tengah dan Barat. Sementara untuk singkong diperoleh dari Cilacap dan Lampung.
Mengenai pendananaanya, perseroan mendapat suntikan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor (Exim Bank) misalnya untuk singkong Rp 13 miliar dan dari Bank Mandiri untuk tahap awal Rp 10 miliar.
Untuk pembiayaan perdagangan minyak atsiri mendapat suntikan Rp 1 miliar, dengan total awal pembiayaan mencapai Rp 24 miliar.
"Kita upayakan kita supaya investasi minimal saat ini, awal working capital belasam miliar," katanya.
(hen/dnl)