Demikian disampaikan oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa ketika ditemui di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (14/4/2011).
"Untuk Pasoso, kendala utamanya adalah tentu saja eks Mbah Priok. Saya katakan tetap harus ada pendekatan sosialisasi untuk mencari solusi," jelas Hatta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tempat yang sama, Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengatakan, proyek KA Pasoso ini diperlukan untuk mengurangi beban jalan di Jakarta khususnya di wilayah utara.
Freddy mengatakan, pemerintah telah menyiapkan uang ganti rugi untuk masyarakat yang tempat tinggalnya bakal tergusur proyek kereta api ini.
"Ada 42 kepala keluarga di situ. Kita sudah sepakat, uang sudah ada. Nanti kita bebaskan. Tapi ada juga bagian dari Makam Mbah Priok. Ini bisa meringankan beban jalan di Jakarta," tukas Freddy.
Belum dijelaskan berapa dana yang disiapkan untuk proyek tersebut. Namun sejak 2009 rencana pembangunannya tertunda. Karena adanya makam Mbah Priok yang pernah menimbulkan kerusuhan dan memakan korban jiwa.
Rencana penggusuran makam Mbah Priok untuk perluasan Pelabuhan Tanjung Priok oleh Pelindo beberapa waktu lalu sempat memunculkan kerusuhan yang menelan sejumlah korban jiwa. Penggusuran pun akhirnya dihentikan karena mendapatkan resistensi tinggi dari penduduk sekitar.
(dnl/qom)