Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh mengatakan sejumlah eksportir disebutkan sudah mulai trauma adanya kasus pembajakan kapal kargo MV Sinar Kudus oleh perompak Somalia sejak 16 Maret 2011 lalu.
"Kasus perompakan MV Sinar Kudus milik PT Samudera Indonesia yang mengangkut barang ekspor itu dipastikan berdampak terhadap ekspor Indonesia," kata Dedy di acara pengarahan pada bimbingan teknis kebijakan perdagangan luar negeri, Kementerian Perdagangan, Senggigi, Lombok Barat, Rabu (20/4/2011).
Dedy belum bisa merinci berapa besar dampaknya pada kemungkinan penurunan ekspor Indonesia tahun ini. Ia hanya memastikan, saat ini sejumlah eksportir sudah mulai trauma.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedy mengatakan, perompakan kapal-kapal kargo yang membawa barang ekspor tersebut sering terjadi dan relatif sulit diatasi. Di lokasi yang sama sepanjang tahun 2009 misalnya lebih dari 400 pembajakan terjadi.
"Negara seperti Jerman dan negara-negara Eropa lainnya juga mengalami kesulitan mengatasi kasus perompakan tersebut. Ini merupakan persoalan multinasional," kata Dedy.
Eksportir Indonesia akan mengeluarkan biaya lebih tinggi jika melalui alur pelayaran lain karena biaya asuransi besar. Bahkan jika dibiarkan barang-barang ekspor Indonesia akhirnya menjadi lebih mahal, sehingga sulit bersaing di pasar internasional.
Di tempat yang sama Direktur Pengamanan Perdagangan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Ernawati mengatakan, opsi agar ada pengamanan khusus bagi komoditi ekspor andalan Indonesia bukan berada pada pihaknya.
"Kewenangan (pengamanan) itu ada di Kementrian Luar Negeri," ujarnya.
Menurut Ernawati, meski pembajakan itu dipastikan berdampak, namun tidak akan terlalu signifikan terhadap ekspor Indonesia.
Tahun ini, pemerintah menargetkan nilai ekspor komoditi migas dan non migas mencapai US$ 168 miliar. Target itu naik 12% dibanding realisasi ekspor komoditi migas dan non migas tahun lalu yang mencapai US$ 150 miliar. Khusus ekspor non migas tahun ini ditarget mencapai US$ 146 miliar, naik 15% dari realisasi ekspor tahun 2010 sebesar US$ 127 miliar.
(hen/hen)