Sepeda yang akan ditampilkan antara lain untuk jenis MTB, Downhill, Folding-bike, Fixie, Road bike, Street bike, Accessories and Spareparts, Bags dan lain-lain. Beberapa merek sepeda dan aksesoris yang hadir antaralain Fokus, Gazelle, MET, Scott, Fuji, Pinarello, Mercedes Benz, Giant, Magura, Wilier, Knolly, Comet, Trinx, Alpinestars, Unshun, Kenli, Fox, Morgan Blue, Ghost dan lain-lain.
"Gratis masuk pameran tidak dipungut biaya," kata Project Manager PT. Wahyu Promo Citra Wahyudin S. kepada detikFinance, Selasa (24/5/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga yang ditawarkan dalam pameran sepeda ini berkisar paling murah Rp 600.000 khususnya sepeda-sepeda buatan China dan Taiwan. Sementara harga sepeda termahal dalam pameran ini adalah sepeda balap merek Wilier dari Italia dengan harga Rp 50-70 juta juga sepeda-sepeda keluaran Mercedes Benz dijual Rp 20 juta.
Bagi pengunjung yang berminat membeli sepeda secara kredit, pihak penyelenggara telah menggandeng dua bank yaitu Bank Danamon dan Permata sebagai bank yang menyediakan pembiayaan kredit sepeda. Bahkan Asuransi Sinarmas siap menyediakan layanan asuransi sepeda.
"Yang menarik ada penawaran program asuransi sepeda yang mengasuransikan kehilangan sepeda. Sekarang ini kan marak kehilangan sepeda di kantor," katanya.
Sayangnya, acara pameran sepeda terbesar ini tidak banyak diikuti oleh merek-merek sepeda lokal. Beberapa nama sepeda lokal seperti Polygon, United Bike, Wim Cycle akan absen dalam acara ini. Merek-merek lokal yang hadir lebih banyak dari produk aksesoris.
"Wim Cycle nggak bisa ikut budget-nya habis, padahal ini pameran di Indonesia, kita ingin menunjukan merek lokal juga," katanya.
Masalah absennya merek sepeda lokal dalam pameran ini juga dikonfirmasi oleh Manager Promosi PT Insera Sena Peter Mulyadi, yang merupakan produsen sepeda Polygon. Pihaknya menyatakan tidak bisa mengikuti pameran karena anggaran terbatas, sudah banyak mengikuti acara-acara pameran sebelumnya dan lebih mengejar ajang pameran Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta (PRJ) Juni-Juli 2011
"Belum dapat lampu hijau, anggaran kita tak cukup kalau ikutan, kita lebih mengejar PRJ," jelas Peter.
(hen/dnl)