Selain itu, pasar Skow juga merupakan pasar perbatasan antara Papua sebagai wilayah Indonesia dengan negara Papua New Guinea (PNG), yang bisa meningkatkan aktivitas ekspor.
Hal itu diungkapkan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu di sela dialog dengan pedagang pasar perbatasan di Skow Jayapura, Sabtu (25/6/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Mari, Pasar Skow merupakan pasar ke-9 dari 10 pasar yang akan dikembangkan menjadi pasar percontohan. Kesepuluh pasar ini, selain akan direnovasi dari aspek fisik, akan pula dilakukan asistensi teknis maupun pemberdayaan pelaku pasar dari pemerintah pusat melalui Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag.
Pemberdayaan ini dilakukan guna meningkatkan kualitas pengelolaan pasar yang akhirnya akan mampu meningkatkan kesejahteraan para pelaku perdagangan di pasar tersebut.
Mari menambahkan, pemerintah mengalokasikan dana senilai Rp10 miliar untuk merevitalisasi pasar Skow. Pasar Skow merupakan satu dari sepuluh target pasar percontohan di 10 kabupaten/kota yang akan menelan anggaran total senilai Rp 88 miliar.
Berdasarkan catatan marketing point, pengelola pasar Skow, omset pasar ini selama tahun 2010 sebanyak Rp 65 miliar dengan nilai ekspor sebesar US$ 202 ribu.
Pasar Skow dibangun diatas lahan seluas 3,25 hektar dengan luas bangunan sebesar 2.300 m. Jumlah pedagang pasar Skow sampai saat ini adalah 161 orang dengan omset rata-rata Rp 3-7 juta per hari.
(ang/ang)











































