Demikian disampaikan oleh Ketua Umum Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Johny Syafrudin kepada detikFinance, Jumat (22/7/2011)
"Kita akan utamakan dulu pemutaran Harry Potter karena sudah banyak dinanti, yang lainnya akan menyusul," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Film nasional perlu ada tempat. Sesuai dengan undang-undang perfilman porsi layarnya itu, 60% untuk film nasional, 40% film impor. Kalau kita abaikan itu namanya melanggar undang-undang," katanya.
Berdasarkan situs Lembaga Sensor Film (LSF) setidaknya ada 4 film box office Hollywood yang sudah masuk sensor. Dua film yaitu Harry Potter and the Deathly Hallows II (Harry Potter 7) dan Kung-Fu Panda sudah selesai proses sensornya. Sementara film Transformer: Dark of The Moon dan Fast and Furious 5 (Fast Five) masih dalam proses sensor hingga hari ini.
"Jadi tidak akan diputar semua secara bersamaan, masak kalau film top-top yang bagus-bagus diputar bareng-bareng, perlu ada tempat untuk film nasional," katanya.
Meskipun Johny mengatakan kebiasaan film-film nasional tak berani merilis film baru pada tiga mingggu awal puasa. Biasanya film-film ini akan masuk saat minggu terakhir bulan puasa menjelang Lebaran, sehingga jika tak ada film nasional maka akan diisi oleh film impor.
"Kalau nggak ada film nasional, masak kita kosongin layar, tetap akan kita tawarkan kepada mereka," katanya.
(hen/dnl)