Demikian disampaikan Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso ketika ditemui di Trade Center Jatinegara, Jakarta, Kamis (28/7/2011).
"Kita sudah deal sekarang dengan Vietnam, itu 500.000 ton beras untuk persedian sampai April tahun depan," ungkap Sutarto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini tergantung, kalau penyediaan dalam negeri bisa penuhi target kita tidak akan tambah (impor). Kan tidak harus direalisasi semua. Untuk penyediaan beras dari dalam negeri kita sudah hampir 1,3 juta ton. Kalau suplai beras tinggi ditambah dengan impor nanti mau dikemanakan berasnya Bulog? Semua sudah bisa diserap Bulog nanti, jadi 500.000 ton cukup," jelas Sutarto
Menurutnya beras yang dimiliki Bulog sampai akhir tahun ini diperkirakan cukup untuk didistribusikan secara rutin. Pihaknya juga terus melakukan operasi pasar demi menekan adanya lonjakan harga yang berlebihan.
"Untuk operasi pasar, selama minggu (Juli 2011) kita sudah salurkan lebih dari 12.000 ton. Sedangkan untuk Januari-Mei sudah 158.000 ton," tambahya.
Sejauh ini Bulog sudah melakukan operasi pasar di beberapa wilayah yang ada di Indonesia. Misalnya, daerah Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Timur, Maluku, dan termasuk Papua.
"Untuk daerah lain, kita selalu beri himbauan kepada Pemda untuk menilai daerahnyta sendiri, posisi mereka seperti apa. Kalau mereka butuh operasi pasar maka kita siap. Karena stok beras di Bulog sudah rata-rata di atas tiga bulan, mengingat ketentuan untuk operasi pasar kan tidak boleh kurang dari tiga bulan," imbuhnya.
Awal tahun 2011 Perum Bulog telah melakukan pengadaan beras melalui impor sebesar 1,848 juta ton hingga 5 April 2011. Angka tersebut sama dengan 92,51% dari izin impor pemerintah yang dijatahkan hingga 2 juta ton. Diberitakan sebelumnya izin impor beras berakhir tanggal 31 Maret 2011.
(nrs/hen)