Ketua Umum Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Johny Syafruddin mengatakan, pihaknya akan mendukung rencana pemerintah untuk menambah jumlah layar bioskop menjadi 1.000 layar pada 2014 di seluruh Indonesia.
"Rencananya ada 1.000 layar pada 2014 nanti dengan prediksi 100 layar per tahun," ujarnya ketika ditemui di kantor Kementerian Budaya dan Pariwisata Jakarta, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (28/7) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika dikonfirmasi berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk mencapai target tersebut, ia mengatakan tergantung dari jenis layar yang dipilih, namun Johny menyatakan butuh dana sekitar Rp 4 miliar untuk menciptakan 1 layar baru.
Β
"Itu (layar bioskop) mau pakai kelas menengah, daerah, Jakarta. Bisa antara Rp 1-4 miliar, itu 1 layar, yang termahal itu kan kursinya," jelasnya.
Menteri Budaya dan Pariwisata Jero Wacik menyatakan, penambahan jumlah bioskop tersebut bertujuan untuk menambah jumlah lapangan pekerjaan sekaligus memicu pertumbuhan film nasional.
"Saya punya cita-cita gedung bioskop jadi 1.000. Karena kesejahteraan rakyatnya makin naik. Income per kapita saat ini sudah hampir 3 kali dari sebelumnya," tuturnya.
Saat ini dari total 676 layar bioskop yang ada, sekitar 80% dikuasai 21Cineplex dan XXI, 10% Blitz Megaplex, dan sisanya lain-lain.
"Yang 400 layar itu mustinya new comer sehingga monopoli pelan-pelan berkurang" tambahnya.
(nia/qom)