Dewan Emas Dunia atau World Gold Council, yang merupakan sebuah badan industri mencatat, permintaan global emas untuk kuartal II adalah 919,8 ton, turun 17% dari 1.107 ton pada periode yang sama tahun lalu.
WGC menegaskan, permintaan emas masih 'sehat', terutama untuk perhiasan, meskipun ada penurunan permintaan, yang telah stabil setelah investasi besar dalam 12 bulan terakhir dana pertukaran emas diperdagangkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
WGC mengharapkan permintaan untuk emas tetap kuat hingga akhir tahun ini, didorong oleh permintaan dari India dan Cina.
Dampak dari zona euro dan krisis utang AS, adanya tekanan inflasi dan pembelian dari bank sentral global juga akan meningkatkan permintaan investasi untuk emas, katanya.
"Kekuatan permintaan di India dan China, ditambah dengan penurunan keseluruhan dalam kegiatan daur ulang kuartal ini, menunjukkan bahwa konsumen telah menyesuaikan dengan kondisi harga saat ini," kata Marcus Grubb, Direktur Pelaksana Investasi WGC seperti dikutip dari AFP, Kamis (18/8/2011).
"Selain itu, berlangsung ketidakpastian ekonomi makro, krisis utang terus berdaulat dan tekanan inflasi yang luas, akan mengakibatkan permintaan emas yang tersisa akan tetap kuat," kata Grubb.
India dan China kini sedang memerangi tingginya inflasi bersama negara Asia lainnya seperti Vietnam, Indonesia, Korea Selatan dan Thailand (VIST).
"Inflasi yang tinggi telah menjadi kekuatan pendorong yang positif untuk emas (di antara negara-negara VIST), kata laporan itu.
India adalah importir dan konsumen emas terbesar di dunia dan menguasai lebih dari sepertiga permintaan emas global. Sementara porsi Cina juga berkembang dengan cepat. India membeli 540 ton emas di babak pertama tahun 2011, naik 21 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Emas melonjak ke rekor US$ 1814,95 per ounce minggu ini setelah pasar ekuitas global yang merosot dan investor ketakutan akibat turunnya peringkat utang AS dan keprihatinan tentang krisis zona euro.
(qom/qom)











































