Apa yang terjadi saat ini merupakan ketidakseimbangan global yang justru membahayakan negara dengan pertumbuhan positif.
Centre For Strategic and International Studies (CSIS) memandang ketidakseimbangan global yang tengah terjadi saat ini sebenarnya bukan sebuah hal yang fenomenal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa yang terjadi saat ini, menurut Haryo beberapa negara di wilayah Asia terjadi peningkatan surplus neraca berjalan secara tajam. Tetapi kemudian sebaliknya di AS dan Eropa terjadi defisit.
"Ini ada dua pihak, ada yang surplus dan ada yang krisis. Pihak yang ingin keluar dari krisis pasti ingin melakukan adjustment untuk keluar dari krisisnya melalui beberapa langkah," terangnya.
"Negara tidak bisa terus menerus defisit, apalagi secara masif seperti AS," imbuh Haryo.
Oleh karena itu, Haryo mengatakan perlu diwaspadai langkah-langkah negara yang krisis dengan stimulusnya. Hal ini akan menyebabkan dana para investor yang 'parkir' di negara berkembang yang terbebas dari krisis berpindah.
"Ini akan segera terjadi di mana proses adjustment tersebut akan dilakukan. China, India dan Indonesia harus siap," tegasnya.
CSIS memandang krisis bisa terjadi kapanpun dan perlu diwaspadai bagaimana krisis akan terjadi melalui pasar saham.
(dru/dnl)