Deputi Gubernur BI Hartadi A. Sarwono mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini masih cukup kuat yang diperkirakan bakal mencapai 6,6% di akhir tahun ini. Sementara di 2012 angka pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 6,7%.
"Angka (pertumbuhan ekonomi) ini sudah cukup realistis jika dikaitkan dengan periode Agustus 2011 saat menyusun RAPBN 2012 karena prospek ekonomi global cenderung membaik," kata Hartadi dalam rapat dengan Komisi XI DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (13/9/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketidakpastian ini meningkat karena krisis Eropa dan fiskal di AS. Prospek ekonomi tersebut akan menurunkan pertumbuhan Indonesia jadi lebih rendah dari proyeksi pemerintah," kata Hartadi.
Skenario pesimisnya, BI memperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh 6,5% atau di bawah target pemerintah. Angka ini masih bagus karena tetap di atas 6%.
Namun, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi ini, pemerintah bisa melakukannya dengan cara mempercepat penyerapan anggaran pemerintah khususnya untuk belanja modal.
"Terkait nilai tukar akan bergerak cenderung menguat yang didorong neraca pembayaran yang surplus sampai Agustus 2011. Di 2012, asumsi nilai tukar Rp 8.800/US$ masih realistis," katanya.
(dnl/ang)











































