Freeport Klaim Beri Upah Terbaik, 160% dari UMR Papua

Freeport Klaim Beri Upah Terbaik, 160% dari UMR Papua

- detikFinance
Selasa, 20 Sep 2011 15:11 WIB
Jakarta - Manajemen PT Freeport Indonesia mengklaim telah memberikan pengupahan yang terbaik di industri pertambangan di Indonesia. Rata-rata penghasilan (take home pay) karyawan non staf termasuk yang paling terendah di Freeport bisa memboyong Rp 210-230 juta per tahun.

General Superintendent Corporate Communications PT Freeport Indonesia Ramdani Sirait mengatakan aksi mogok yang dilakukan oleh karyawan Freeport belakangan ini dilakukan oleh pekerja non staf. Mereka umumnya adalah pekerja lulusan SMA yang dilatih oleh Freeport untuk mengerjakan tugas mulai dari tukang bersih di mes sampai pekerja lapangan di tambang.

Ia menjelaskan rata-rata take home pay karyawan non staf di Freeport mencapai Rp 210-230 juta per tahun. Itu mencakup gaji pokok, bonus lebaran yang diberikan dua bulan, bonus metal, tunjangan pendidikan dan lain-lainya. Para pekerja ini umumnya melaksanakan pola waktu kerja 6 hari bekerja dan 2 hari libur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini paket pengupahan yang terbaik di industri pertambangan di Indonesia," katanya kepada wartawan di Pacific Place, Jakarta, Selasa (20/9/2011).

Ia menjelaskan dari pendapatan itu, sejatinya para karyawan tak banyak mengeluarkan lagi dari pendapatan mereka. Selama mereka bekerja dan berada di areal komplek pertambangan, pihak manajemen memberikan fasilitas segala macam keperluan karyawan mulai dari tempat tinggal, makan dan minum termasuk transportasi.

"Sistem pengupahan kita 160% di atas UMR di wilayah Papua," tegasnya.

Menurutnya, sistem upah yang telah diberikan perusahaan bagi karyawan non staf Freeport, jika dikonversi dalam dollar per jam maka mencapai US$ 1,5 hingga US$ 3 per jam. Angka ini memang masih jauh dari tuntutan serikat pekerja Freeport yaitu US$ 11,5 per jam untuk karyawan non staf terendah dan US$ 35 per jam untuk karyawan non staf tertinggi.

Meski demikian pihak manajemen terus mengajak serikat pekerja untuk melakukan mediasi yang difasilitasi oleh kementerian tenaga kerja dan transmigrasi. Rencananya mediasi ketiga akan berlangsung Kamis pekan ini di kantor kemenakertrans.

"Bagaiamana kita terus berunding sampai pada kesepakatan yang adil dan wajar," katanya.

Ramdani menegaskan pihak manajemen masih tetap bersekukuh dengan penawaran terkait pengupahan yang akan dipakai dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) 2011-2012 yaitu tak menghendaki adanya pembayaran dengan dollar AS yang dihitung per jam.

Manajemen tetap menawarkan kenaikan gaji 22% bagi karyawan non staf selama periode dua tahun masing-masing 11%, kenaikan bonus metal sebesar 230% per bulan sesuai kenaikan harga emas dan tembaga, kontribusi tabungan rencana hari tua hingga 4%,

"Jadi jika ditotalkan dalam tahunan paket kompensasi ini akan berjumlah sebesar 26 kali upah bulanan dasar (tak termasuk lembur)," jelasnya.

Ia mengatakan saat ini total karyawan langsung Freeport Indonesia mencapai 11.000 orang dan karyawan perusahaan kontraktor 11.000 orang sehingga total ada 22.000 karyawan non langsung dan tak langsung yang bekerja di Freeport Indonesia.

(hen/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads