Jepang Perbanyak 'Impor' Suster dari Indonesia

Jakarta - Jepang merasa kekurangan banyak suster atau tenaga perawat kesehatan. Negeri sakura itu pun berniat menambah kuota penyerapan tenaga suster dan perawat dari negeri tetangga, terutama dari Indonesia.

Menurut Profesor Shujiro Urata dari Waseda University Jepang, negeri samurai itu mengakui tenaga-tenaga perawat dari Indonesia cukup baik. Ia berharap, dengan adanya Free Trade Agreement (FTA) antara ASEAN dengan Jepang maka impor suster ini bisa berjalan dengan baik.

"Kalau dari Jepang kami berharap bisa mendatangkan banyak suster dan perawat dari Indonesia," katanya di sela acara Economic Research Institute ASEAN and East Asia di Jakarta, Selasa (1/11/2011).

Selama ini, kata dia, sudah ada beberapa suster dan perawat yang datang dari Indonesia. Namun masih ada masalah yang menghadang, yaitu soal bahasa.

Banyak sekali suster dan perawat dari Indonesia yang bisa berbahas inggris, namun sangat minim yang mampu berbahasa Jepang. Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dikirim ke Jepang rata-rata tidak mendapat dilatih berbahasa Jepang terlebih dahulu.

"Jadi kami harus latih mereka lagi begitu sampai Jepang. Tapi bahasa Jepang itu agak sulit, berbeda dengan bahasa Inggris," ujarnya.

Ia pun meminta pemerintah Indonesia memfasilitasi pelatihan bahasa ini sebelum para TKI dikirim ke luar negeri. Ia sangat berharap dengan adanya FTA tersebut maka lebih banyak lagi suster dan perawat Indonesia yang bekerja di Jepang.


(ang/hen)