Berdasarkan data BPS, ekspor Indonesia ke China pada Oktober mencapai US$ 2,241 miliar, sementara impor dari China mencapai US$ 2,134 miliar.
"Ini untuk pertama kalinya neraca perdagangan kita dengan China surplus," ujar Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS, Djamal dalam konferensi pers di kantornya, Jalan DR Sutomo, Jakarta, Kamis (1/12/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Total nilai ekspor dari Januari hingga Oktober mencapai US$ 169,03 miliar atau naik 34,88 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2010," jelas Djamal.
Dibandingkan September 2011 nilai ekspor Indonesia di Oktober 2011 turun karena penurunan ekspor dari sektor migas yang anjlok 26,3% sehingga hanya tercatat US$ 2,9 miliar. Sementara sektor non migas hanya naik 2,17% dengan nilai US$ 13,91 miliar.
"Untuk ekspor masih didominasi bahan bakar mineral sebesar US$ 21,99 miliar dan lemak dan minyak hewan/nabati US$ 17,31 miliar," ujar Djamal," jelas Djamal.
Pangsa ekspor Indonesia masih didominasi oleh China sebesar US$ 17,4 miliar, Jepang US$ 15,17 miliar, Amerika Serikat US$ 13,22 miliar, ASEAN US$ 27,25 miliar, dan uni Eropa US$ 17,14 miliar untuk periode Januari hingga Oktober 2011.
Sementara impor di Oktober 2011 mencapai US$ 15,65 miliar atau naik 29,14% dibanding periode yang sama tahun lalu. Impor migas turun 5,7% atau senilai US$ 3,28 miliar tetapi non migas naik sebesar 5,82% atau mencapai US% 12,37 miliar.
Total impor dari Januari hingga Oktober 2011 mencapai US$ 145,68 miliar atau naik 33,03% dibandingkan tahun lalu.
"Impor masih dominasi mesin dan peralatan mekanik US$ 19,98 miliar, dan mesin dan peralatan listrik sebesar US$ 14,95 miliar," ujar Djamal.
Impor terbesar Indonesia berasal dari China dengan nilai US$ 20,71 miliar, Jepang US$ 15,6 miliar, Singapura US$ 8,86 miliar, ASEAN US$ 24,96 miliar, dan Uni Eropa US$ 10,01 miliar untuk periode Januari hingga Oktober 2011
Dari data tersebut, neraca perdagangan Indonesia, di Oktober 2011 mencatat surplus US$ 1,15 miliar. Sementara sepanjang Januari-Oktober 2011 surplus perdagangan mencapai US$ 23,35 miliar.
(dnl/qom)











































