Ia adalah Dirut PT Baskhara Utama Sedaya selaku pemegang 45% saham LMS, Sandi mengaku punya impian dari proyek ini. Keberadaannya dalam proyek tol ini tak terlepas dari asal muasalnya dari Indramayu, kota yang akan dilewati oleh tol tersebut.
Bahkan lebih jauh lagi, proyek ini juga punya arti penting bagi sahabat bisnisnya yaitu Edwin Soeryadjaya. Dua orang ini memang sebagai pendiri Saratoga dan Recapital.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia berharap terbangunnya tol sepanjang 116 Km tersebut akan mempercepat waktu akses Jakarta Cirebon termasuk Indramayu dan Majalengka. Jika tol tersebut telah beroperasi maka dalam 2,5 jam dari Jakarta, dua kota itu sudah bisa ditempuh.
"Ini kerja 6 tahun yang kami rintis, dalam 3 tahun, pada September 2014 sudah beroperasi, akan menambah infrastruktur di Indonesia, yang bisa menjadi Indonesia setara dalam membangun infrastruktur," katanya.
PT Lintas Marga Sedaya (LMS) merupakan perusahaan patungan dengan kepemilikan perusahaan Malaysia, Plus Expressways Berhad (55%), dan PT Baskhara Utama Sedaya (45%).
Plus Expressways Berhad adalah anak perusahaan UEM Group Berhad Malaysia. Sementara itu PT Baskhara Utama Sedaya merupakan konsorsium terdiri dari PT Interra Indo Resources, PT Bukaka Teknik Utama dan PT Baskhara Lokabuana.
(hen/ang)