Salah satu pedagang gaun anak-anak yaitu Vincent menyatakan, gaun anak asal China diminati pembeli dibanding gaun lokal karena modelnya dianggap lebih bagus dan bervariasi. Meskipun harga gaun ini lebih mahal dari gaun lokal.
"Gaun dari Cina itu lebih diminati dari pada yang lokal karena modelnya lebih bagus serta aksesoris seperti kalung lebih bervariasi dan bahannya juga lebih bagus," ujar Vincent di Tanah Abang kepada detikFinance, Sabtu (17/12/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau yang saya pajang ini harganya saya kasih Rp 78 ribu per gaun. Tapi minimal pembelian 3 gaun. Banyak yang beli dari daerah-daerah, biasanya mereka jual kembali sampai Rp 100 ribu-150 ribu per gaun," katanya sambil memamerkan gaun tersebut
Hal senada diungkapkan juga oleh Lie Merry, yang mengatakan banyak orang lebih tertarik dengan gaun buatan China.
"Barang baru ini impor dari China. Sudah banyak yang ambil model yang seperti ini. Gaun berbahan katun print sedang ngetrend. (Modelnya gaun dengan motif batik yang berwarna-warni cerah dipadukan dengan cardigan berlengan pendek atau berlengan panjang)," katanya.
Untuk harganya mulai dari Rp 40 ribu sampai Rp 67 ribu per gaun. Untuk harga jual kembali Lie mengaku tidak tahu pasti tapi biasanya sampai 50%.
"Untuk harga jualnya, yang ecer yah tergantung pasar mereka. Bisa mulai menaikkan dari Rp 10 ribu sampai 50% harga dari grosir" ungkapnya.
Namun di sisi lain Imel salah seorang pedagang gaun anak-anak merasa walaupun gaun hCina banyak, tetapi gaun lokal masih diminati karena harganya murah.
"Gaun anak-anak untuk cewek kisaran harga mulai Rp 15 ribu sampai Rp 40 ribu. Tapi ini masih harga grosir. Untuk ecernya saya kurang tahu tapi biasanya mereka naikkan Rp 20-30 ribu per gaun" katanya.
Imel mengatakan kebanyakan pembeli berasal dari daerah seperti Tarakan, Makassar, dan Medan. "Apalagi mau natal ini permintaan banyak" ujarnya.
(dnl/dnl)